Protes Pernyataan Joe Biden Soal Serangan Israel di Gaza, Muslim AS Boikot Perayaan Idul Fitri Pemerintah

17 Mei 2021, 14:45 WIB
Muslim AS memboikot perayaan Idul Fitri virtual pemerintah di Gedung Putih karena protes terhadap pernyataan Joe Biden soal Israel di Gaza. /REUTERS/Jonathan Ernst

PR CIREBON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sebelumnya menyatakan mendukung tindakan Israel untuk melakukan serangan udara di Gaza sebagai pembelaan diri dari kelompok Hamas.

Pernyataan itu membuat beberapa kelompok advokasi Muslim terkemuka di AS menyebut Joe Biden dan pemerintahannya ikut membantu, mendukung, dan membenarkan serangan Israel terhadap Palestina.

Akibat pernyataan Joe Biden soal Israel itu pula, kelompok advokasi Muslim terkemuka di AS tersebut pun memboikot acara Gedung Putih untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri pada Minggu, 16 Mei 2021 waktu setempat.

Baca Juga: Joy Red Velvet Siap Debut Solo dengan Album 'Hello', Catat Tanggal Rilisnya!

Joe Biden menjadi tuan rumah dalam perayaan Idul Fitri virtual pada hari Minggu untuk menandai akhir bulan puasa Ramadhan tersebut.

Tetapi ketika serangan udara Israel terus menghantam Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 188 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya, kelompok advokasi Muslim mengatakan pernyataan pemerintah Joe Biden baru-baru ini telah gagal untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas kekerasan yang meningkat.

"Kami tidak bisa dengan hati nurani yang baik merayakan Idul Fitri dengan Administrasi Biden sementara mereka benar-benar membantu, mendukung dan membenarkan pemboman sembarangan pemerintah apartheid Israel terhadap pria, wanita dan anak-anak tak berdosa di Gaza," kata Nihad Awad, direktur eksekutif Council on American-Islamic Relation (CAIR), dalam sebuah pernyataan pada Sabtu, 15 Mei 2021.

Baca Juga: Meski CDC Sebut Masker Boleh Berhenti Digunakan Jika Sudah Vaksinasi Penuh, Namun ini Reaksi Masyarakat AS!

“Presiden Biden memiliki kekuatan politik dan otoritas moral untuk menghentikan ketidakadilan ini. Kami mendesak dia untuk berdiri di sisi korban,” kata Awad, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.

CAIR sebelumnya telah mendesak umat Islam di seluruh AS untuk mengambil bagian dalam perayaan virtual tersebut, menggambarkannya sebagai acara spesial.

Tetapi kritik terhadap pemerintahan Biden telah tumbuh selama seminggu terakhir karena kekerasan di Gaza terus berlanjut.

Baca Juga: Ditanyai Soal Keluhan Usai Vaksinasi, Arya Saloka: Ada Mbak, Honor Belum Turun

Kritik itu disertai dengan anggota parlemen AS yang progresif, pendukung Palestina dan kelompok hak asasi mendesak presiden AS untuk menekan Israel mengakhiri serangan militernya.

Militer Israel mulai membom Jalur Gaza Senin lalu setelah rencana Israel untuk secara paksa memindahkan keluarga Palestina dari Yerusalem Timur yang diduduki.

Selain itu, terjadi pula serangan terhadap jamaah Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa yang memicu protes meluas di Yerusalem, Tepi Barat yang diduduki, dan di dalam Israel.

Baca Juga: Atta Halilintar Dibuat Iri oleh Adik Iparnya Usai Berfoto dengan Ronaldinho, Azriel: Udah Disalamin Bang

Serangan udara Israel di Gaza telah menewaskan banyak orang, menghancurkan jalan, dan meratakan bangunan, termasuk menara yang menampung kantor Al Jazeera dan The Associated Press.

Muslim Amerika untuk Palestina, sebuah kelompok advokasi nasional, juga telah menyerukan boikot acara Idul Fitri yang digelar pemerintahan Biden.

“Teguran keras atas tindakan tidak berperasaan ini oleh pemerintahan Biden diperlukan. Kami tidak akan membiarkan Gedung Putih mengeksploitasi perayaan Idul Fitri kami untuk keuntungan politik dengan mengorbankan rakyat Palestina,” kata kelompok itu.

Baca Juga: Amankah Mengkonsumsi Kafein Setiap Hari? Berikut Penjelasannya!

Sementara itu, ribuan orang melakukan protes di kota-kota di seluruh AS selama akhir pekan untuk mendukung warga Palestina dan menuntut diakhirinya dukungan tanpa syarat Washington terhadap Israel.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler