Dimediasi Amerika Serikat, Lebanon dan Israel Siap Bertemu Bahas Perbatasan Laut Mediterania

29 April 2021, 17:30 WIB
Ilustrasi serangan di laut. Kapal tanker Iran diserang 'teroris' yang diduga berasal dari Israel ketika sedang melintasi perairan Laut Mediterania. /Pixabay/Comfreak

PR CIREBON - Lebanon dan Israel diperkirakan akan melanjutkan pembicaraan yang dimediasi oleh Amerika Serikat (AS) pada pekan depan.

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, pembicaraan Lebanon dan Israel tersebut berkaitan adanya perselisihan tentang perbatasan Laut Mediterania.

Perihal dialog Lebanon dan Israel tersebut dirilis dua sumber resmi Lebanon pada Kamis, 29 April 2021.

Baca Juga: Pasca Dilantik, Sahrul Gunawan Lakukan Penyekatan Menuju Kawasan Wisata: Menekan Risiko Penyebaran Covid-19

Negosiasi antara musuh lama Lebanon, dengan Israel diluncurkan pada Oktober untuk mencoba menyelesaikan perselisihan.

Perselisihan ini telah menghambat eksplorasi hidrokarbon di daerah yang berpotensi kaya gas, namun pembicaraan itu terhenti.

Seorang pejabat Lebanon yang menolak disebutkan namanya mengatakan bahwa pihak Amerika Serikat (AS) telah memberi tahu Lebanon bahwa pembicaraan akan dilanjutkan pada hari Senin.

Baca Juga: Nathalie Holscher Kembali Kepelukannya, Sule: Masa Urusan Rumah Tangga Harus Dibercandakan

Pejabat kedua Lebanon mengungkapkan dimulainya kembali akan bertepatan dengan kunjungan mediator Amerika Serikat (AS) John Desrocher, yang dijadwalkan berada di Lebanon pada hari yang tidak ditentukan minggu depan.

Namun, pejabat kedutaan Amerika Serikat (AS) tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Musuh lama itu mengadakan beberapa putaran pembicaraan pada bulan Oktober, puncak dari tiga tahun diplomasi oleh Amerika Serikat, yang diselenggarakan oleh PBB di pangkalan penjaga perdamaian di Lebanon Selatan.

Baca Juga: Polri Tetapkan Sekretaris Umum FPI Munarman Sebagai Tersangka Dugaan Terorisme, Berikut Penjelasannya

Tetapi, kesenjangan antara kedua sisi tetap besar setelah masing-masing menyajikan peta kontras yang menguraikan batas-batas yang diusulkan yang sebenarnya meningkatkan ukuran wilayah yang disengketakan.

Sejak pembicaraan terhenti, Perdana Menteri Sementara Lebanon serta Menteri Pertahanan dan Pekerjaan Umum menyetujui rancangan keputusan yang akan memperluas klaim Lebanon.

Klaim tersebut yakni menambahkan sekitar 1.400 km persegi ke zona ekonomi eksklusifnya.

Baca Juga: Ditinggal di Dalam Mobil Beberapa Jam, Anak Usia 3 Tahun Ini Tewas Seketika

Kantor Menteri Energi Israel Yuval Steinitz mengatakan Israel sedang mempertimbangkan pembaruan pembicaraan, tetapi berdasarkan wilayah yang diketahui yang menjadi sengketa.

Israel sudah memompa gas dari ladang lepas pantai yang besar.

Sedangkan Lebanon belum menemukan cadangan gas komersial di perairannya sendiri.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler