Meski Sebut Pandemi Covid-19 Masih Jauh dari Selesai, Dirjen WHO: Virus dan Variannya Dapat Dihentikan

13 April 2021, 10:20 WIB
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut bahwa meskipun pandemi Covid-19 masih jauh dari selesai, virus dan variannya dapat dihentikan.* /Fabrice Coffrini/Pool via Reuters/File Photo

PR CIREBON – Pandemi Covid-19 telah berlangsung satu tahun lebih, setelah Tiongkok melaporkan kasus pertama mereka pada Desember 2019.

Dunia telah banyak berubah setelah kasus pertama itu dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan vaksin Covid-19 sudah dikembangkan serta digunakan.

Bahkan setelah adanya vaksin, Direktur Jenderal (Dirjen) WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa pandemi Covid-19 masih jauh dari selesai.

Baca Juga: Hari Pertama Puasa 2021, Baca Niat Puasa Ini Untuk Berjaga-jaga Agar Puasa Tetap Sah Jika Suatu Saat Lupa Niat

Namun menurut Tedros, masyarakat dunia juga harus tetap optimis karena banyak alasan untuk percaya bahwa pandemi Covid-19 bisa tertangani dengan baik dalam beberapa bulan ke depan.

Misalnya adalah protokol kesehatan dan langkah-langkah yang diterapkan selama ini telah terbukti. 

Sebagaimana diberitakan di PR Depok dalam artikel "Dirjen WHO Wanti-wanti Soal Covid-19: Ini Masih Jauh dari Selesai" hal tersebut disampaikan Tedros dalam kesempatan konfrensi pers pada Senin, 12 April 2021 kemarin.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 13 April 2021: Capricorn Bersikaplah Murah Hati dan Pisces Ambil Kebijaksanaan!

"Pandemi Covid-19 masih jauh dari selesai. Namun, kita memiliki banyak alasan untuk optimis," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus dikutip dari Reuters.

Dalam kesempatan yang sama, Tedros Adhanom Ghebreyesus pun menyinggung soal kurva kasus dan kematian Covid-19 yang alami penurunan selama dua bulan pertama di tahun 2021.

"Ini menunjukkan bahwa virus ini (Covid-19, red) dan varian- variannya dapat dihentikan," ujar dia secara tegas.

Baca Juga: Ramalan Tarot Hari Ini, Selasa 13 April 2021: Zodiak Leo ini Mengecewakan dan Scorpio yang ini Sulit!

Transmisi didorong oleh "kebingungan, kepuasan diri, dan inkosistensi dalam kebijakan kesehatan publik".

Kemudian, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa di sejumlah negara, meski transmisi terus berjalan, restoran dan kelab malam tetap penuh dan pasar-pasar buka dan dipenuhi orang dengan hanya segelintir yang berhati-hati.

“Sejumlah orang tampak meyakini bahwa jika mereka relatif muda, maka tak jadi masalah jika mereka tertular Covid-19," ucap Tedros Adhanom Ghebreyesus menambahkan.

Baca Juga: Ramalan Tarot Reading 13 April 2021: Zodiak Aries Tetap Bertahan dan Taurus Jangan Menyerah pada Impian

India telah menyusul Brazil dan menjadi negara dengan angka infeksi kedua tertinggi di dunia usai Amerika Serikat.

Seiring dengan upaya melawan gelombang kedua yang begitu besar, setelah memberikan sekitar 105 juta dosis vaksin di antara populasi sebesar 1,4 miliar.

"Kita berada di poin yang kritis dalam pandemi sekarang, laju pandemi ini bertumbuh untuk pekan ketujuh berturut-turut," kata pimpinan tim WHO untuk Covid-19 Maria van Kerkhove.

Baca Juga: Doa Hari Pertama Ramadhan, Mohon Kekuatan Menjalankan Puasa Penuh Meningkatkan Keimanan

Dengan mencatat bahwa telah terdapat peningkatan sebesar 9 persen dalam jumlah kasus pekan lalu, peningkatan dalam pekan ketujuh berturut-turut, dan peningkatan sebesar lima persen dalam kematian.

"Jika anda melihat kurva epidemi dan laju pandemi saat ini, itu terus berkembang dengan cepat.” ujar Maria van Kerkhove lagi.*** (Ramadhan Dwi Waluya/PR Depok)

Editor: Linda Agnesia

Sumber: PR Depok

Tags

Terkini

Terpopuler