Depresi Meningkat Selama Lockdown, Pria 70 Tahun di Inggris Ini Gelap Mata Cekik dan Bunuh Istrinya Sendiri

8 Maret 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi pembunuhan. Seorang pria di London membunuh istrinya sendiri selama lockdown.* /PIXABAY/PublicDomainPictures

PR CIREBON – Beberapa negara di Eropa memberlakukan lockdown untuk mengendalikan penyebaran virus Corona.

Lockdown, yang berarti upaya penguncian wilayah itu, melarang siapa siapa pun untuk keluar rumah dalam batas waktu yang ditentukan.

Namun, terkadang lockdown dengan hanya berada di rumah terus menerus tidak selalu berakhir baik.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Senin 8 Maret 2021: Sikap Dermawan Akan Jadi Berkah untuk Libra

Di Inggris misalnya, seorang pria berusia 70 tahun tega membunuh istrinya sendiri.

Sang istri yang berusia 67 tahun itu akhirnya tewas dibunuh oleh suaminya, meskipun ia berhasil tidak terpapar dari virus Corona.

Sebagaimana diberitakan PR Pangandaran dalam artikel "Pria 70 Tahun Bunuh Istrinya Ketika Lockdown, Dicekik hingga Tergeletak di Lantai" dikutip dari Daily Mail, diketahui Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel telah meminta dilakukan peninjauan atas kejadian tersebut.

Baca Juga: Siap Korbankan Diri untuk Dibunuh Alih-alih Demonstran, Biarawati Asal Myanmar Menangis di Hadapan Polisi

Priti Patel memerintahkan tinjauan pembunuhan domestik ke kematian seorang wanita yang dibunuh oleh suaminya beberapa hari ke dalam masa lockdown.

Kampanye kekerasan dalam rumah tangga telah menimbulkan kekhawatiran tentang hukuman penjara lima tahun yang diberikan kepada Anthony Williams.

Anthony Williams adalah pria berusia 70 tahun yang mencekik istrinya, Ruth di rumah mereka.

Baca Juga: Nia Ramadhani Sebut Akrab dengan Mantan Pacar Ardi Bakrie hingga Ingin Main Golf Gratis

Lebih lanjut, seorang psikiater mengatakan bahwa penyakit mental dan depresi telah meningkat selama pemberlakuan lockdown.

Dewan Borough Kabupaten Torfaen mengatakan tidak akan melakukan Tinjauan Pembunuhan Domestik (DHR) dari kasus ini, karena tidak ada keterlibatan pasangan itu dalam rekam jejak pelecehan domestik.

Tinjauan pembunuhan domestik (DHR) menganggap latar belakang pembunuhan yang disebabkan oleh anggota rumah tangga, dan mengidentifikasi bagaimana respons lembaga resmi, layanan darurat, atau kelompok sukarela dapat ditingkatkan untuk mencegah kematian serupa.

Baca Juga: 8 Maret Diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional, Begini Penjelasan Sejarahnya

Baca Juga: Bongkar Kehidupan Semasa Tinggal di Kerajaan Inggris, Meghan Markle Akui Sempat Berfikir Mau Bunuh Diri

Baca Juga: Manajer Ungkap Lokasi Syuting Ikatan Cinta Jadi Rumah Kedua Amanda Manopo, sang Ibunda: Dia Anaknya Perhatian

“Saya tidak puas dengan kesimpulan ini, bahwa tidak ada pelajaran untuk dipelajari dari ini,” ujar seorang Sekretaris yang menolak kebijakan DHR.

Nyonya Williams yang berusia 67 tahun, ditemukan tergeletak dengan satu set kunci di tangannya di teras rumahnya di Cwmbran, Wales Selatan, Inggris pada 28 Maret tahun lalu.

Williams, suaminya yang berusia 70 tahun, mengatakan kepada polisi bahwa dia 'benar-benar mencekik korban’.

Baca Juga: Lewatkan Sesi Media NBA All-Star, Kyrie Irving Disebut Bisa Lebih Banyak Masalah

Baca Juga: Akui Dirinya Mata-mata Korea Utara dalam Telepon Iseng pada Polisi, Pria Korea Selatan Ditangkap

Baca Juga: Pamer Kedekatan Keluarga Kecilnya di Akhir Pekan, Mayangsari: Golden Bonding

Dia dinyatakan bersalah atas pembunuhan dengan alasan berkurangnya tanggung jawab.

Keputusan DHR itu rupanya juga mendapat kritik dari Mentri Dalam Negeri Inggris, Patel.

“Anda percaya kematian Ruth Williams telah menjadi peristiwa spontan, tetapi saya tidak menerima bahwa tidak ada pelajaran yang harus dipelajari di sini. Pelecehan domestik sering disembunyikan, dengan korban yang menderita dalam keheningan, kadang-kadang sampai terlambat,” ujar Mendagri Inggris.*** (Dahelia Saputri/PR Pangandaran)

Editor: Linda Agnesia

Sumber: PR Pangandaran

Tags

Terkini

Terpopuler