Khawatir Wabah Ebola Kian Meluas, Belasan Ribu Vaksin Siap Diterbangkan WHO ke Guinea

19 Februari 2021, 09:15 WIB
Ilustrasi. Lebih dari 11.000 vaksin Ebola diperkirakan akan tiba di Guinea.* //Pixabay/Padrinan

PR CIREBON- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, lebih dari 11.000 vaksin Ebola diperkirakan tiba di ibu kota Guinea, Conakry pada Minggu, 21 Februari 2021.

Direktur regional WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti mengatakan, di atas 11.000 suntikan diperkirakan akan mendarat dari Jenewa, 8.600 lagi akan dikirim dari Amerika Serikat.

Mohamed Lamine Yansane, penasihat senior menteri kesehatan Guinea, mengatakan bahwa vaksin akan segera didistribusikan untuk memulai kampanye vaksinasi paling cepat Senin.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 19 Februari 2021: Capricorn, Aquarius, dan Pisces, Ingat Konsekuensi atas Tindakan

“Kami sangat didukung oleh pengalaman yang dikumpulkan selama gelombang pertama epidemi Ebola,” kata Yansane, mengacu pada wabah yang berlangsung dari 2013-2016, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera.

Guinea menyatakan, epidemi Ebola pada 14 Februari, ditemukan setelah tujuh orang jatuh sakit karena diare, muntah dan pendarahan setelah menghadiri pemakaman di Goueke, dekat perbatasan Liberia.

Sejauh ini, pemerintah setempat melaporkan lima orang telah meninggal karena penyakit tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 19 Februari 2021: Libra, Scorpio, dan Sagitarius, Jangan Membuat Dirimu Stres

Pihak berwenang dan organisasi internasional bergerak cepat untuk membantu Guinea menghindari penyebaran penyakit lebih lanjut, dengan lebih dari 100 ahli diharapkan berada di lapangan pada akhir bulan ini, menurut Moeti.

Pakar kesehatan PBB juga menekankan bahwa "sama sekali tidak mungkin" Guinea akan mengalami situasi yang sama seperti yang terjadi selama wabah Ebola sebelumnya.

Hal itu dikarenakan kapasitas respons negara yang dibangun dari masa lalu, dan koordinasi yang cepat dengan negara-negara Afrika lainnya.

Baca Juga: Kepolisian Beri Izin Kompetisi Sepakbola, PSSI dan PT LIB Gelar Piala Menpora Ajang Pramusim

Wabah Ebola saat ini adalah yang pertama sejak epidemi 2013-2016 yang dimulai di Guinea, menyebabkan 11.300 orang tewas di seluruh Afrika Barat.

Karena kasus pertama yang terdeteksi berada di daerah perbatasan, Moeti mengatakan bahwa negara-negara tetangga semakin waspada terhadap kemungkinan infeksi lintas batas.

Pada hari Minggu, Presiden Liberia George Weah memerintahkan otoritas kesehatan untuk meningkatkan pengawasan negara dan kegiatan pencegahan setelah wabah di negara tetangganya.

Baca Juga: Viral Jadi Wilayah Termiskin, Kini Kantor Gubernur Aceh Dibanjiri Bunga Ucapan Selamat Termiskin di Sumatera

Sementara itu, Sierra Leone telah mengirim pekerja untuk mengawasi titik masuk perbatasan dalam koordinasi dengan otoritas Guinea, kata juru bicara kementerian kesehatan.

Wabah Guinea diumumkan seminggu setelah Republik Demokratik Kongo (DRC) melaporkan kebangkitan virus di Butembo, pusat wabah sebelumnya yang diumumkan pada Juni lalu. Negara itu memulai kampanye vaksinasi Ebola pada hari Senin.

Penyebaran 2013-2016 mempercepat pengembangan vaksin melawan Ebola, dengan persediaan darurat global sebanyak 500.000 dosis yang direncanakan untuk menanggapi wabah di masa depan dengan cepat, Gavi, kata The Vaccine Alliance pada bulan Januari.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler