Di Tengah Seruan PBB untuk Bebaskan Tahanan Politik di Myanmar, Ajudan Aung San Suu Kyi Ditangkap

5 Februari 2021, 18:10 WIB
Bendera Myanmar. //Pixabay/jorono

PR CIREBON – Tokoh terkemuka lainnya di partai Liga Nasional untuk Demokrasi dan merupakan ajudan Aung San Suu Kyi, Win Htein, pada Jumat, 5 Februari 2021 telah ditangkap setelah kudeta Myanmar minggu ini.

Penangkapan ini dilakukan bahkan ketika Dewan Keamanan PBB menyerukan agar para tahanan sebelumnya dibebaskan, atas tanggapan masalah kudeta Myanmar.

Win Htein (79) pendukung Aung San Suu Kyi dan tahanan politik lain, selama puluhan tahun berkampanye untuk mengakhiri kekuasaan militer.

Baca Juga: Kasus Positif di Jakarta Masih Tinggi, Dinkes DKI Tambah Lima Rumah Sakit Rujukan Covid-19

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, dia mengatakan melalui sambungan telepon bahwa ajudan Aung San Suu Kyi dibawa oleh petugas polisi dengan mobil dari Yangon ke ibu kota Myanmar, Naypyidaw.

Namun, dia tidak mengatakan tuduhan yang menyebabkannya ditangkap.

“Mereka orang-orang yang baik jadi saya bisa mengangkat telepon,” katanya.

“Kami telah diperlakukan buruk terus menerus untuk waktu yang lama. Saya tidak pernah takut pada militer karena saya tidak melakukan kesalahan apa pun sepanjang hidup saya," sambungnya.

Baca Juga: Anjing di Jerman Dapat Deteksi Virus Covid-19 pada Tubuh Manusia dengan Ketepatan 94 Persen

Pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi telah ditahan sejak Senin lalu, ketika dia digulingkan oleh tentara atas nama penyimpangan dalam pemilihan November lalu.

Dia juga menghadapi dakwaan karena mengimpor enam radio walkie-talkie secara illegal.

Dewan Keamanan PBB menyerukan pembebasan Aung San Suu Kyi dan lainnya yang ditahan dan menyuarakan keprihatinan atas situasi di Myanmar.

Sementara itu, sekitar 147 orang telah ditahan sejak kudeta, termasuk aktivis, anggota parlemen dan pejabat dari pemerintah Aung San Suu Kyi.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler