PR CIREBON – WHO mengimbau negara-negara kaya untuk tidak mencoba menimbun vaksin untuk kepentingan pribadi negara.
Penimbunan vaksin, menurut WHO, hanya akan membuat pandemi terus merajalela dan tak kunjung berakhir.
Negara-negara kaya yang memperebutkan pasokan vaksin Covid-19 harus mempertimbangkan situasi di bagian dunia yang lebih miskin.
Baca Juga: Adanya Pembatasan di Masa Pandemi Covid-19, Kompetisi Badminton Internasional di Jepang Dibatalkan
WHO menegaskan dan memperingatkan bahwa penimbunan vaksin bagaikan peluru untuk membuat pandemi tetap menyala.
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga mengatakan bahwa penimbunan vaksin dapat menyebabkan kegagalan moral yang dahsyat.
Bahkan, tindakan tersebut juga akan membuat pandemi semakin mendidih dan pemulihan ekonomi yang lambat di seluruh dunia.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera, Thomas Poggy dari Universitas Yale mengatakan bahwa ada "dua kegagalan moral yang berbeda".
“Salah satu kegagalan adalah pendistribusian vaksin, yang lainnya adalah kami tidak memproduksi vaksin dengan cukup cepat,” katanya.
“Jika kita menggunakan semua kapasitas untuk memproduksi vaksin, kita dapat mencapai produksi vaksin yang jauh lebih cepat dan dengan demikian melayani seluruh dunia, jauh lebih cepat daripada yang kita lakukan sekarang," sambungnya.
Baca Juga: Pemimpin Tertinggi ISIS Dilaporkan Tewas dalam Serangan Udara Pasukan Gabungan Irak dan AS
WHO mengingatkan bahwa vaksinasi dalam upaya menghentikan pandemi hanya akan berhasil apabila produksi vaksin mencukupi dan menyebar secara merata diseluruh dunia.
Oleh karena itu, menurut WHO sangat penting agar negara-negara kaya tak menimbun vaksin untuk negaranya sendiri tetapi juga berbagi kepada negara-negara miskin yang rentan. ***