Normalisasi Hubungan dengan Israel, UEA dan Bahrain Puji Tentara: Mereka Lindungi Keamanan

23 Desember 2020, 14:38 WIB
Aktivis UEA sebut tentara Israel sebagai pembela kemanusiaan meskipun banyak kelompok HAM mengutuk negara tersebut atas penyiksaan pada warga Palestina /Tangkapan layar Twitter Hananya Naftali

PR CIREBON – Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain telah melakukan normalisasi hubungan mereka dengan Israel.

Karenanya, dua delegasi dari negara tersebut melakukan kunjungan ke Israel.

Dalam kunjungannya, mereka memuji tentara Israel sebagai pembela kemanusiaan.

Baca Juga: Momen Haru Saat Dipeluk Ibunda, Yaqut Cholil Memohon Doa Restu dalam Mengemban Amanah Jadi Menag

Penasehat hukum terkemuka UEA, Majid Al-Sarrah, melakukan wawancara dengan blogger Israel Hananya Naftali dan mengatakan bahwa tentara Israel melindungi kehidupan banyak orang.

"Anda tidak akan melihat tentara heroik ini di media atau di televisi atau bioskop, tetapi Anda hanya akan melihat mereka dalam kenyataan karena mereka melindungi kehidupan banyak orang, anak-anak dan wanita,” katanya.

"Berkali-kali kami bertemu tentara Israel yang melakukan pekerjaan luar biasa dalam menyelamatkan nyawa dalam banyak aspek kemanusiaan. Kemanusiaan harus berterima kasih kepada tentara karena mereka melindungi kemanusiaan," lanjutnya, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Middle East Monitor.

Baca Juga: Paus Fransiskus Akan Membuat Sejarah, Rencana Kunjungi Irak Tahun Depan

Sedangkan Kepala wilayah Pusat Studi dan Penelitian Timur Tengah Inggris, Bahraini Amjad Taha, menambahkan bahwa mereka pergi ke Golan dan menemukan tentara Israel melindungi perbatasan dan membantu pengungsi Suriah dan anak-anak.

"Orang Yahudi, Arab dan orang-orang dari sekte yang berbeda hidup berdampingan dan bekerja sama dalam harmoni di dalam Israel," katanya.

"Kita harus berterima kasih kepada para tentara ini atas perjuangan mereka melawan terorisme, Hizbullah, diktator Suriah dan rezim Iran, yang mendukung banyak teroris dan milisi di Gaza dan di seluruh dunia," ia melanjutkan.

Keduanya mengunjungi Israel sebagai bagian dari delegasi dari negara-negara Teluk yang baru-baru ini menandatangani pakta normalisasi dengan Israel.

Baca Juga: Penelitian Ungkap Kurangnya Waktu Tidur Dapat Pengaruhi Emosional Seseorang

Selama kunjungan mereka, anggota kelompok mereka bertemu dengan Presiden Israel Reuven Rivlin dan mengambil bagian dalam upacara penyalaan lilin untuk menandai festival Yahudi Hanukkah di Yerusalem.

Pernyataan ini muncul di tengah kelompok hak asasi manusia yang terus mengutuk penggunaan kekuatan yang tidak semestinya oleh tentara Israel terhadap orang-orang Palestina yang tidak bersenjata.

Israel juga merupakan satu-satunya negara di dunia yang secara otomatis menuntut anak-anak di pengadilan militer yang tidak memiliki hak dan jaminan dasar yang adil.

Perlakuan buruk sistematis dan penyiksaan terhadap anak-anak Palestina telah didokumentasikan secara luas dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Tri Rismaharini Telah Resmi Dilantik Presiden, Pengamat: Tugasnya sebagai Mensos Cukup Berat

Amnesty International menyebut bahwa mereka menemukan pasukan Israel telah menyiksa dan sebaliknya memperlakukan dengan buruk tahanan Palestina, termasuk anak-anak, terutama selama penangkapan dan interogasi.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Middle East Monitor

Tags

Terkini

Terpopuler