Enggan Disuntik, Presiden Brasil Sebut Vaksin Covid-19 Dapat Mengubah Orang Menjadi Buaya

22 Desember 2020, 14:53 WIB
Enggan Disuntik, Presiden Brasil Sebut Vaksin Covid-19 Dapat Mengubah Orang Menjadi Buaya.* /jairbolsonaro/twitter.com/jairbolsonaro

PR CIREBON – Pada hari Kamis, 17 Desember 2020 lalu, Presiden Brasil Jair Bolsonaro melontarkan kritikannya terhadap vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech dengan kata-kata kasar dan aneh.

Dia menyebut bahwa vaksin Covid-19 dapat membuat seseorang berubah menjadi buaya, wanita dapat menumbuhkan janggut, serta pria dapat berbicara dengan suara seperti wanita.

"Dalam kontrak Pfizer, sangat jelas. 'Kami tidak bertanggung jawab atas efek samping apapun.' Jika Anda berubah menjadi buaya, itu masalah Anda,” tutur Bolsonaro, seperti dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari laman Business Insider, Selasa, 22 Desember 2020.

Baca Juga: Perihal Vaksin Covid-19, Jokowi Janjikan Vaksinasi Gratis akan Mulai Diberikan Awal 2021

"Jika Anda menjadi manusia super, jika seorang wanita mulai menumbuhkan janggut atau jika seorang pria mulai berbicara dengan suara feminin, mereka (Pfizer) tidak ada hubungannya dengan itu," katanya melanjutkan.

Meskipun negara Brazil akan melakukan peluncuran vaksinasi secara nasional pada hari Rabu mendatang, Bolsonaro tetap bersikeras bahwa dirinya tidak akan divaksinasi.

"Beberapa orang mengatakan saya memberikan contoh yang buruk. Saya memberitahu mereka bahwa saya sudah tertular virus, saya memiliki antibodi, jadi mengapa harus divaksinasi?" tuturnya kepada AFP.

Baca Juga: Presiden Jokowi Optimis Soal Pemulihan Ekonomi, Mardani Ali Sera: Buktikan Perkuat Tim Ekonomi

Sementara itu, pada kesempatan lain, dia pun berkata: "Saya memberi tahu Anda; saya tidak akan mengambil (vaksin apa pun). Itu adalah hak saya dan saya yakin Kongres tidak akan menyulitkan siapa pun yang tidak ingin menerima vaksin."

Diketahui, pada hari Kamis, Mahkamah Agung Brasil telah mewajibkan warganya untuk vaksinasi. Namun, warga Brasil tidak akan dipaksa untuk menerima suntikan.

Selama berbulan-bulan, Bolsonaro telah menganggap remeh pandemi ini. Pada Mei lalu, dia menyebut Virus Corona sebagai "flu ringan".

Baca Juga: Ilmuwan: Varian Virus Corona Baru Lebih Mudah Menular dan Menginfeksi Anak-anak

Pada Juli, dia kemudian dinyatakan positif terpapar Covid-19 dan menderita demam. Butuh waktu tiga minggu untuk dirinya dapat kembali pulih.

Brasil saat ini sedang mengalami lonjakan kasus Virus Corona. Pada hari Rabu, negara itu mencatat rekor harian untuk infeksi Covid-19 dengan lebih dari 70.000 kasus baru dilaporkan. Sehari kemudian, negara itu mencatat lebih dari 1.000 kematian dalam kurun waktu 24 jam.

Brasil memiliki jumlah kematian akibat Virus Corona tertinggi kedua di dunia, setelah Amerika Serikat. Lebih dari 185.000 orang Brasil telah meninggal karena virus tersebut sejak pandemi tersebut menyebar di Negeri Samba tersebut.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Business Insider

Tags

Terkini

Terpopuler