Hari Kesehatan Mental Sedunia, Kasus Penyandang Disabilitas Mental di Indonesia Masih Tinggi

- 10 Oktober 2020, 19:56 WIB
Ilustrasi gangguan mental.*
Ilustrasi gangguan mental.* /UNSPLASH/Sydney Sims/

PR CIREBON - Bertepatan dengan momentum Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 10 Oktober 2020, Human Right Watch (HRW) menyoroti tingginya kasus penyandang disabilitas mental di berbagai belahan dunia seperti India, Ghana, termasuk Indonesia. 
 
Ironisnya, kehidupan penyandang disabilitas mental masih banyak yang hidup dalam pemasungan, mereka juga terabaikan dalam pemenuhan kebutuhannya seperti makan, kebersihan, dan kebutuhan lainnya.
 
Bahkan, penyandang disabilitas masih banyak yang cenderung mendapat tindak kekerasan atau pengabaian dari keluarganya. 
 
 
"Serta cenderung hidup dalam tindak kekerasan atau pengabaian oleh keluarganya," kata aktivis HRW, Kriti Sharma dalam virtual konferens turut dihadiri Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.
 
Berdasarkan hal itu, Sharma menyatakan, pemasungan harus segera diakhiri, dunia internasional kemudian perlu memperbaiki pusat-pusat atau layanan-layanan disabilitas mental.
 
Lembaga-lembaga rehabilitasi harus lebih melakukan pengawasan yang ketat serta menguatkan masyarakat untuk meningkatkan kualitas kehidupan penyandang disabilitas mental.
 
 
Sharma juga menyarankan agar masyarakat menghilangkan stigma negatif terhadap penyandang disabilitas. 
 
"Dengan layanan berbasis masyarakat serta menghilangkan stigma negatif terhadap penyandang disabilitas mental," ujarnya.
 
Sementara itu, salah seorang pembicara dari Indonesia Yenni Rosa dari Perhimpunan Jiwa Sehat mengatakan, bahwa Indonesia masih banyak penyandang disabilitas mental yang hidup dalam pemasungan.
 
Yenni menyatakan kondisi penyandang disabilitas di Indonesia masih sangat memprihatinkan dan jauh dari layak. Baik dari segi perhatian atau kepedulian masyarakat juga dari segi kesehatan fisik. 
 
"Kondisinya memperihatinkan, selain mereka kurang mendapatkan perhatian juga kebutuhan pernutrisi dan pengobatan sangat jauh dari layak,"ucapnya. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah