3. Masker Jenis P
Memiliki kemiripan dengan masker respirator jenis N, masker jenis P memiliki keunggulan memfiler polutan yang bersifat minyak.
Contohnya seperti bensin, solar, cat, minyak goreng dan lain sebagainya. Sesuai rating angka, jenis P juga bisa memfilter 95-100% dari partikulat udara.
Lebih sering dipakai untuk kondisi kerja tertentu, masyarakat umum tidak wajib menggunakan masker jenis P. Namun seperti masker jenis N, tidak menutup kemungkinan masyarakat dapat menggunakannya.
Baca Juga: Lockdown Provinsi Hanya Korbankan Masyarakat, Jokowi: Jangan Sok Solusi, Harus Cari Keseimbangan
4.Masker Kain
Untuk mencegah penyebaran virus, CDC merekomendasikan untuk menggunakan masker kain dari bahan yang cukup tebal atau setidaknya terdapat 2 lapis, sambil tetap menjaga jarak 2 mester dari lawan bicara.
Namun untuk tetap menjaga higienitas disarankan untuk rajin mencuci tangan secara menyeluruh, menjaga etika batuk serta memelihara kebersihan lingkungan.
Beberapa hal penting sebagai catatan dalam menggunakan masker kain yaitu hindari penggunaan masker kain di bawah usia 2 tahun dan penderita gangguan pernapasan. Selain itu selalu cuci masker kain setelah pemakaian 2-3 kali.
Baca Juga: Keuntungan Omnibus Law Cipta Kerja Bagi UMKM, DPR: Mereka Lebih Mudah Buat PT, Tanpa Bayar 50 Juta
Lain halnya dengan masker scuba. Masker ini hanya memiliki 1 lapisan dan bahannya juga tipis, sehingga kurang layak untuk mencegah partikel berukuran besar berupa cairan.
Hal terpenting dari penggunaan masker yaitu tidak menggunakannya secara terus menerus. Apabila masker sudah robek atau terlihat kotor, maka perlu ganti dengan masker yang baru dan layak pakai.***