PR CIREBON - Sayyidina Abu ‘Ubaidah bin Jarrah merupakan salah satu dari sepuluh sahabat Nabi yang dijanjikan masuk surga.
Ia termasuk dalam al-sâbiqûnal awwalûn yang memiliki arti orang-orang yang paling awal masuk Islam. Sayyidina Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu bahkan menominasikannya menjadi khalîfatur rasûl di Saqifah Bani Sa’idah.
Jujur dan amanah merupakan kualitas yang melekat dalam diri Abu ‘Ubaidah bin Jarrah.
Baca Juga: Tanggapi Hagia Sophia Jadi Masjid, Yunani: Kami akan Ubah Rumah Kemal Ataturk Jadi Museum Genosida
Karena itu, Sayyidina Abu Bakar tidak ragu mencalonkannya sebagai salah satu kandidat kuat penerus kepemimpinan Rasulullah. Perihal hal tersebut dituliskan dalam sebuah riwayat yang dituliskan Imam al-Hafidz Abu Na’im al-Asbahani.
Ia meriwayatkan cukup banyak hadits, dan menyaksikan banyak peperangan.
Menurut Imam Ibnu Ishaq dan al-Waqidi, Abu Ubaidah termasuk dalam sahabat yang turut berhijrah ke Habasyah (kâna miman hâjara ilâ ardlil habsyah), namun tidak menetap lama di sana.
Baca Juga: Singkap Kasus Pembunuhan Yodi Prabowo, Polisi Telah Periksa CCTV untuk Temukan Petunjuk Baru
Sayyidina Abu ‘Ubaidah digambarkan sebagai seorang yang berakhlak mulia, penuh kelembutan dan sangat tawaddu, sehingga Sayyidina Umar bin Khattab sangat menghormatinya, meski ia berada di bawah kepemimpinannya.