Soal Tiket Masuk Destinasi Wisata, Indonesia Bisa Dicap Terkesan Rasialis

- 8 Juni 2022, 21:09 WIB
Daniel Guna Nugraha Direktur ExoticJavaTrails
Daniel Guna Nugraha Direktur ExoticJavaTrails /

SABACIREBON-Perbedaan harga tiket untuk masuk ke destinasi wisata antara wisatawan domestik (Wisdom) dan wisatawan mancanegara (Wisman) terlalu jauh, akan menyebabkan Indonesia dicap terkesan  rasialis.

Daniel menyebut, kenaikkan yang diwacanakan dari 25 dolar US menjadi 100 dolar US untuk Wisman dan dari Rp 50 ribu menjadi Rp 750 ribu, terlalu besar bedanya.

Baca Juga: Berkah Idul Adha : Inilah Kerja 2 Hari Penghasilan Bisa Rp 5 Juta, Syaratnya Pria, Sehat dan Memiliki SIM

Demikian dikatakaan Daniel Guna Nugraha Direktur ExoticJavaTrails, Tour Inbound Operator di Bandung menanggapi rencana kenaikan tarif (yang ditunda) masuk Candi Borobudur dan beda harga tiket yang terlalu jauh antara Wisman dan Wisdom

Daniels yang sering menarik Wisman ke Indonesia itu memberi contoh di di Thailand dan Kamboja, harga tiket masuk Wisdom dan Wisman tidak terpaut jauh.

Di Taman Nasional Malaysia, tutur Daniel, tiket masuk wisdom 3-5 ringgit dan wisman 5-7 ringgit. Di Thailand, warga local dibebaskan karena dianggap akan beribadah.

Baca Juga: Brian May : Queen akan Keluarkan Lagu Fenomenal Masa Freddie Mercury yang Belum Pernah Dirilis.

Pengurus Asita Jabar itu menyebut, kenaikan tarif masuk destinasi merupakan hak pengelola karena berkaitan dengan kebutuhan operasional.

Contract rate

Namun wacana kenaikkan tarif yang sempat dilontarkan (tapi ditunda) Menko Maritim dan Investasi Luhun Binsar Panjaitan itu, dinilai Daniel sangat mengagetkan. “Kami hampir dapat Jackpot dari Luhut. Mungkin juga mengetes reaksi, ” tuturnya sambil tertawa.

Bila saja tidak ditunda, menurut Daniel, Luhut harus mengganti kerugian para Inbound Tour Operator yang sudah teken kontrak(contract rate) dengan mitranya di luar negeri.

Baca Juga: TIKI Kota Cirebon Gempar, Paket Berisi Ular King Kobra Lepas, Diduga Ini Gara-garanya

Bisa dibayangkan, teken kontrak seharga 25 dolar  US untuk masuk Candi Borobudur. Begitu datang, harga sudah 100 dolar US. “Selisih 75 dolar US per wisman siapa yang akan nanggung kerugian,” tutur Daniel pada Sabacirebon.

Bila saja tidak ditunda kenaikkan tarif masuk Candi Borobudur, kemungkinan besar destinasi itu tidak akan dipasarkan oleh para Inbound Tour Operator. Terlalu mahal dibandingkan dengan objek sejenis di negara tetangga.  “Bisa moal dipasarkeun,” tuturnya. ***

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x