Disebutkan, rencana Menteri Luhut menaikan tarif masuk itu sangat kontra produktif dengan rencana pemulihan ekonomi, khususnya dari sector pariwisata yang mulai menikmati pemulihan akibat pandemic Covid-19.
Baca Juga: Brian May : Queen akan Keluarkan Lagu Fenomenal Masa Freddie Mercury yang Belum Pernah Dirilis.
Sektor pariwisata, kata Budi, tengah gencar mempromosikan destinasi untuk menarik wisatawan, sejalan dengan penurunan PPKM ke level 1, yang berarti kapasitas kunjungan maksimal.
Di bagian lain, Budi setuju dengan tujuan utama untuk pelestarian situs bersejarah itu. Termasuk dikuranginya jumlah pengunjung setiap hari. Tapi tidak dengan menaikan tariff gila-gilaan.
Seperti diketahui, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia Luhut Binsar
Pandjaitan menyebut rencana kenaikan tariff masuk Candi Borobudur, sempat menuai komentar, kritik yang pada umumnya kurang sependapat. ***