Kemudin mereka menguji seberapa efektif virus dapat menginfeksi dan membunuh sel manusia.
Anehnya, tim menunjukkan beberapa mutasi paling mematikan di Zhejiang, tempat universitas itu berada.
Mutasi ini juga telah terlihat di beberapa negara Eropa yang terjangkit parah seperti Italia dan Spanyol, sebelum menyebar ke pusat Amerika Serikat, New York.
Jenis mutasi itu yang paling agresif dan dapat menciptakan viral load hingga 270 kali lebih banyak dibandingkan jenis lainnya.
Baca Juga: Ungkap Alasan Tiongkok Sembunyikan Data, Penasihat Trump: Untuk Komersilkan Vaksin Corona
Sementara mutasi yang lebih ringan adalah varietas yang sebagian besar ditemukan di AS, termasuk negara bagian Washington, yang mungkin merupakan strain dari Wuhan, tempat virus tersebut berasal.
Para peneliti memperingatkan bahwa mutasi yang lebih ringan, tidak menjadikan risiko kematian ikut rendah juga.
Dua pasien di Zhejiang, satu berusia 30-an dan satu berusia 50-an, mengalami sakit parah setelah tertular strain yang lebih lemah.
Meskipun keduanya pulih, pasien yang lebih tua membutuhkan perawatan di unit perawatan intensif rumah sakit.***