PIKIRAN RAKYAT - Sirup kurma adalah pemanis alami berwarna gelap dan bertekstur dalam yang diperas dari kurma segar. Ini paling umum ditemukan di Timur Tengah tetapi juga tersedia di toko-toko kesehatan di seluruh dunia.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs FoodNdtv, menurut penelitian yang dipresentasikan pada Konferensi Tahunan Masyarakat Mikrobiologi Umum di Birmingham, Inggris, sirup kurma memiliki sifat antibakteri dan dapat melawan sejumlah bakteri penyebab penyakit.
Baca Juga: Simak 3 Fakta 'Ngabuburit' yang Menjadi Agenda Pilihan Menjelang Buka Puasa
Ini termasuk bakteri seperti Staph aureus yang merupakan salah satu penyebab utama infeksi kulit dan jaringan lunak E coli yang biasanya ditemukan di usus bagian bawah seseorang.
Penelitian menemukan bahwa sirup kurma mampu menghambat pertumbuhan bakteri lebih cepat daripada madu manuka.
Madu manuka sebelumnya telah terbukti memiliki sifat antibakteri dan semakin banyak digunakan dalam perban untuk meningkatkan perbaikan luka.
Baca Juga: Para Ahli Memperingatkan Terkait Virus Corona yang Bisa Bertahan Lama di Kemasan Makanan
Hajer Taleb, seorang mahasiswa peneliti dari Cardiff Metropolitan University di Inggris, mengidentifikasi bahwa sirup kurma mengandung sejumlah senyawa fenolik yang terbentuk secara alami dalam buah kurma saat matang.
Senyawa ini sebelumnya telah terbukti memiliki aktivitas antibakteri. Sirup buatan yang terbuat dari gula penyusun yang ditemukan dalam sirup alami tetapi kekurangan senyawa fenolik tidak seefektif menghambat pertumbuhan bakteri.
Baca Juga: Sempat Diuji pada Hewan, Wanita asal AS Jadi Orang Pertama Penerima Vaksin Virus Corona