Virus Nipah vs Corona: Gejala, Pengobatan, dan Detail Lain yang Perlu Anda Ketahui

- 10 September 2021, 10:30 WIB
Ilustrasi. Simak penjelasan mengenai virus Nipah dan Covid-19.
Ilustrasi. Simak penjelasan mengenai virus Nipah dan Covid-19. /Pixabay/ mattthewafflecat/

PR CIREBON - Virus Nipah dan virus corona mungkin tampak serupa di alam tetapi perlu dicatat bahwa virus ini sangat berbeda.

Kenali perbedaan gejala, pengobatan dan detail lainnya antara virus Nipah dan virus corona.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari DNA India, simaklah gejala, pengobatan dam detail lainnya dari virus Nipah dan virus corona.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Jokowi dan Maruf Amin Diklaim Kafir dan Sosok yang Mengungkap Alasannya

Nipah adalah infeksi zoonosis

Menurut para ahli, virus Nipah merupakan infeksi zoonosis (penyakit menular yang ditularkan antar spesies, dari hewan ke manusia atau sebaliknya).

Virus ini diisolasi dan diidentifikasi pada tahun 1999 dan dinamai dari sebuah desa di Malaysia, Sungai Nipah.

Baca Juga: Diserang Netizen Gegara Kasus Saipul Jamil, Ketua KPI: Kita Kerja Pasca Tayang

Pada virus Nipah, inangnya dapat berupa babi, kelelawar buah, anjing, kambing, kucing, kuda, dan mungkin juga domba.

Diyakini bahwa virus ini dipelihara di alam oleh "rubah terbang" (sejenis kelelawar buah).

Namun asal muasal virus corona masih belum diketahui.

Baca Juga: Pelaku Penipuan Mengatasnamakan Dirinya Ditangkap, Baim Wong: Banyak Sekali Korbannya

Nipah dan Covid-19 tidak ada obatnya

Khususnya, kedua infeksi antara virus Nipah dan virus corona tidak memiliki obat.

"Saat ini, tidak ada perawatan berlisensi yang tersedia untuk infeksi virus Nipah (NiV). Perawatan terbatas pada perawatan suportif, termasuk istirahat, hidrasi, dan pengobatan gejala yang muncul," kata Pusat Pengendalian Penyakit di India.

Baca Juga: Diajak Main TikTok oleh Inul dan Melaney, Ikke Nurjanah: Masih Gagal Paham

CDC menambahkan bahwa ada "perawatan imunoterapi (terapi antibodi monoklonal) yang saat ini sedang dikembangkan dan dievaluasi untuk pengobatan infeksi NiV".

Nipah lebih mematikan tapi kurang menular

Menurut jaringan Global Virus, R0 (R nol) dari virus Nipah diperkirakan 0,43. Tingkat kematian adalah 45 persen hingga 70 persen.

Baca Juga: Doakan Vicky dan Kalina, Maia Estianty: yang Kuat, yang Sabar

Tetapi R0 Covid (virus corona) sangat berfluktuasi dan telah beberapa kali di atas angka 1 persen di India dan di luar. Inilah mengapa penularannya begitu mudah.

Wabah virus Nipah tercatat di Malaysia, Singapura, Bangladesh dan India. Virus ini juga ditemukan menyerang kelelawar di negara-negara, termasuk Kamboja, Indonesia, Madagaskar, Thailand, dan Timor-Leste.

Di sisi lain, kasus virus corona telah dilaporkan di 221 negara dan wilayah di seluruh dunia.

Baca Juga: Resep Spaghetti Bolognese dalam 5 Langkah Mudah, Pasta Enak Cocok untuk Keluarga

Gejala virus corona antara lain demam, batuk kering, kelelahan, sakit dan nyeri, kehilangan penciuman dan sebagainya.

WHO mengatakan, "Untuk Covid-19, data hingga saat ini menunjukkan bahwa 80 persen infeksi ringan atau tanpa gejala, 15 persen adalah infeksi berat, membutuhkan oksigen dan 5 persen adalah infeksi kritis, membutuhkan ventilasi."

"Fraksi ini dari infeksi parah dan kritis. infeksi akan lebih tinggi dari apa yang diamati untuk infeksi influenza." sambungnya.

Baca Juga: Kalina Ocktaranny ke Vicky Prasetyo: Laki-laki yang Bikin Hidup Aku Kayak Naik Kora-kora

Infeksi virus Nipah pada manusia menyebabkan berbagai presentasi klinis.

Orang yang terinfeksi awalnya mengalami demam, sakit kepala, mialgia (nyeri otot), muntah dan sakit tenggorokan.

Gejala ini biasanya diikuti oleh pusing, kantuk, kesadaran yang berubah, dan tanda-tanda neurologis yang menunjukkan ensefalitis akut.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: DNA India


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah