3 Tanda Hubungan Mulai Menuju Abbusive Relationship, Salah Satunya Pemberian Hadiah Secara Intens

- 7 Agustus 2021, 19:45 WIB
Ilustrasi. Berikut ini tanda-tanda hubungan anda mulai masuk abbusive relationship yang wajib disadari, salah satunya pemberian hadiah secara intens.
Ilustrasi. Berikut ini tanda-tanda hubungan anda mulai masuk abbusive relationship yang wajib disadari, salah satunya pemberian hadiah secara intens. /Pexels/Snapwire

PR CIREBON - Hubungan yang tidak sehat tak selamanya berwujud kekerasan fisik, kekerasan secara emosional juga seringkali menjadi asal hubungan yang penuh kekerasan atau abbusive relationship.

Kekerasan secara emosional dalam abbusive relationship ini dapat dilakukan secara halus, dan seringkali tidak disadari.

Inilah yang membuat sulitnya mengukur, apakah sebuah hubungan sudah masuk dalam kategori abbusive relationship ataukah tidak.

Baca Juga: Heran Kenapa Ia Begitu Mudah Menikah dengan Vicky Prasetyo, Angel Lelga: Kebodohan Saya ...

 

Meskipun begitu, sebenarnya terdapat tanda-tanda yang bisa diwaspadai dalam sebuah abbusive relationship.

Berikut ini tiga hal yang dapat menjadi tanda bahwa sebuah hubungan sudah diwarnai kekerasan secara emosional, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Insider.

1. Dihujani cinta dan hadiah

Dihujani cinta dan hadiah oleh pasangan memang merupakan hal yang membahagiakan. Namun jangan salah sangka, bisa jadi hal ini adalah salah satu tanda pertama hubungan anda menuju abbusive relationship.

Baca Juga: Ingin Seperti Sosok Mendiang Ibunda, Irwansyah Berharap Dapat Menjadi Panutan bagi Anaknya

Seorang psikolog klinis sekaligus pakar narsisme, Ramani Durvasula mengatakan, jika awal hubungan yang melecehkan kemungkinan dapat dimulai dari pemberian cinta dan hadiah-hadiah dari pasangan yang sangat intens, dengan tujuan untuk membuat anda bergantung padanya.

"Liburan, hadiah, kontak terus-menerus, atau terlalu banyak informasi dan terlalu banyak minat yang kuat secara keseluruhan. Hubungan narsistik sering kali dimulai terlalu cepat, ini kemudian diikuti oleh siklus mendevaluasi dan naik turun," ujarnya.

Meski begitu, tidak semua pemberian hadiah dan cinta dari pasangan patut diwaspadai. Namun apabila hujan cinta dan hadiah ini diikuti dengan siklus devaluasi dan naik turun, maka pertanda ini dapat menjadi perhatian.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 7 Agustus 2021, Terjadi Penambahan Kasus Harian 31.753

2. Adanya gaslighting

Terapis dan salah satu pendiri Viva Wellness di NYC, Jor-El Caraballo mengatakan, praktik yang disebut gaslighting biasanya terjadi dalam hubungan yang sudah masuk kategori abbusive relationship.

"Gaslighting mencoba membuat seseorang percaya apa yang mereka lihat sebenarnya tidak benar. Ini bisa terjadi bahkan dalam kondisi yang paling sederhana, seperti pasangan yang kasar bersikeras bahwa pasangan mereka meninggalkan piring kotor di wastafel, padahal ia sendiri yang melakukannya," ujarnya.

Pelaku biasanya menggunakan gaslighting untuk membuat korban mempertanyakan persepsi mereka tentang realitas, yang membuat mereka tidak melihat perilaku kasar pasangannya.

Baca Juga: Pertimbangkan Hubungan Anda! Berikut 4 Zodiak yang Cuek pada Sebuah Pernikahan

"Gaslighting jarang terjadi satu kali. Pelaku menggunakannya untuk membuat pasangannya tidak mempercayai pikiran dan perasaan sendiri, lalu memberikan pelaku lebih banyak kemampuan untuk menggunakan kendali. Kebutuhan egois," tambah Caraballo.

3. Mengontrol hubungan anda dengan dunia luar

Hal sepele seperti memberi tahu anda untuk tidak berkontak dengan teman tertentu bisa menjadi pertanda abbusive relationship.

"Jelas penting untuk mengeksplorasi bagaimana anda bisa terlibat dengan orang lain secara online, tetapi pasangan yang 'tidak mengizinkan' anda menggunakan media sosial atau melakukan percakapan DM, misalnya, adalah tanda peringatan yang serius," ujar Caraballo.

Baca Juga: Peringkat 5 Pemain yang Difavoritkan Menangi Ballon d’Or 2021, Ada Cristiano Ronaldo di Posisi 4

Pasangan yang abbusive akan mulai membatasi cara anda dalam berinteraksi, entah itu dengan keluarga maupun teman-teman anda. Hal ini bertujuan untuk mengisolasi anda dari dunia luar.

"Seseorang yang terus-menerus mengungkapkan hal-hal negatif tentang teman atau anggota keluarga yang anda cintai dan pedulikan mungkin juga menunjukkan kecenderungan untuk mengontrol dan mengisolasi dalam jangka panjang," jelas Caraballo.

Selain itu, identitas ras dan gender juga dapat digunakan oleh pelaku untuk membuat pasangannya merasa lebih buruk maupun membuatnya mendapatkan kekuasaan dalam suatu hubungan. ***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Insider


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah