Tak sedikit manusia di dalam kehidupan menampakan wajah-wajah yang secara lahiriyah baik, tetapi dalam kondisi batiniahnya bertolak belakang.
Sebagaimana gambaran yang terkandung pada ayat di atas, bahwa ada orang-orang berani menyatakan sebagai seorang yang beriman, namun sesungguhnya di dalam hati mereka sebenarnya ingkar serta menolak beriman.
Baca Juga: Lirik Lagu Reason yang Dirilis Pemeran Han Ji Pyeong 'Start-Up' atau Kim Seon Ho
Bila merujuk bahasa di dalam Al-Qur’an hal itulah yang disebut sebagai ‘munafiq’.
Kata munafiq secara kata benda berati pelaku (isim fail) asal kata dari ‘nafaqa’. Artinya, masuk ke dalam agama dari satu pintu tapi keluar lagi melalui pintu lainnya.
Berbagai bentuk dari kata ‘nafaqa’ menunjukkan makna kemunafikan, bahkan disebut sebanyak 37 kali dalam Al Quran.
Jika kita cermati rangkaian ayat di atas, maka akan kita temukan ciri-ciri orang-orang munafik, serta sebab yang melatarbelakangi lahirnya karakter tersebut.
Berseberangannya antara ucapan dan tindakan, serta bertolak belakangnya antara lisan dan hati.
Garis besarnya, ciri orang munafik (hipokrit) ialah mereka orang yang ‘bermuka dua’ atau berkepribadian ganda.