Network
PR CIREBON — Menggapai keridhaan Allah SWT adalah di mana amalan yang kita perbuat telah benar-benar sesuai dengan kehendak-Nya. Inilah yang selalu dirindukan oleh kita selaku umat Islam yang beriman.
Terkadang mungkin terlintas dalam benak pikiran dan bertanya-tanya, kenapa orang jahat itu bisa menjalankan aksinya?
Kenapa koruptor bisa semakin kaya, sedangkan yang miskin hidupnya semakin miskin? Kenapa pencuri bisa berbuat bebas?
Maka, kita harus mengingat bahwasannya ada sesuatu hal yang diizinkan Allah, dan ada keridhaan Allah SWT.
Sesuatu hal yang diizinkan oleh Allah SWT terjadi, belumlah tentu mendapatkan keridhaan Allah SWT.
Misalkan, dalam sebuah usaha meraih keuntungan tinggi, tanpa disadari malah melakukan tindakan curang.
Baca Juga: Disebut Pelakor dalam Hubungan Sule dan Nathalie Holscher, Tisya Erni: Aku Insecure, Aku Tak Yakin
Memanfaatkan kebaikan orang lain hanya untuk ambisi pribadi, lalu dengan culasnya mengambil apa yang sebenarnya bukan menjadi hak miliknya.
Setelah menguasai, dicampakan saja dibuang tanpa arti orang yang hanya dimanfaatkan tersebut agar keuntungan bisa diraup semua oleh si culas itu.
Lantas kenapa perbuatan salah tersebut tak dibendung saja oleh Allah SWT?
Baca Juga: Segera Ambil Hadiahmu dari Moonton, Berikut Kode Reedem Mobile Legends (ML) Hari Rabu, 21 April 2021
Itulah merupakan suatu ujian kualitas keimanan yang Allah SWT berikan kepada umat-Nya. Allah mengajari bagaimana bersyukur yang tidak bersamaan dengan kejahilan.
Apakah watak manusia gampang larut dalam kenikmatan, namun hanya akan mengingat Allah tatkala kenikmatan itu diambil lagi.
Sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam firman-Nya pada Al-Quran Surat Thaha Ayat 109:
Baca Juga: Quotes Ramadhan Hari ke-9 Puasa: Jangan Putus Asa dalam Cobaan Hidup, Hadapi Saja!
“Yauma`izil la tanfa'usy-syafa'atu illa man azina lahur-raḥmanu wa raḍiya lahụ qaula”
Artinya:
“Pada hari itu tidak berguna syafa'at, kecuali (syafa'at) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridhai perkataannya.”
Adapun penafsiran Al-Quran Surat Thaha Ayat 109, bawah pada hari akhir, syafa’at tidak bermanfaat bagi siapa pun dari semua makhluk, kecuali jika Tuhan Yang Maha Pengasih telah mengizinkan sang pemberi syafa’at dan meridhai orang yang menerima syafa’at.
Dan tidaklah itu berlaku, kecuali bagi orang Mukmin yang ikhlas, yang mendapatkan keridhaan-Nya.
Seperti halnya sekarang ini, bagi umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Di mana, bulan suci Ramadhan merupakan bulan penuh rahmat dan ampunan. Ada baiknya kita memanjatkan doa supaya segala amalan kita mendapatkan rahmat dan keridhaan Allah SWT.
Hari ini adalah hari ke-9 puasa, Rabu 21 April 2021 / 9 Ramadhan 1442 Hijriah, ada doa hari ke-9 Ramadhan, untuk memohon kepada Allah SWT agar selalu diberikan keridhaan-Nya.
Berikut doa hari ke-9 Ramadhan sebagaimana dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber:
“Allahummaj'alli fihi nashiban min rahmatikal wasi'ah wahdinî fihi libarahinikas sathi'ah wa khudz binashiyati ila mardhatikal jami'ah bimahabbatika ya amalal musytaqin.”
Artinya:
“Ya Allah SWT, anugerahilah untukku sebagian dari rahmat-Mu yang luas dan berikanlah aku petunjuk kepada ajaran-ajaran-Mu yang terang, dan bimbinglah aku menuju kepada keridhaan-Mu yang penuh dengan kecintaan-Mu, wahai harapan orang-orang yang merindu.”
Semoga dengan memperbanyak doa dan amal baik dalam menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, kita mendapatkan keridhaan Allah SWT. Serta, mendapatkan pahala yang dilipatgandakan.***
