PR CIREBON - Covid-19 merupakan virus yang dapat menyerang siapa saja dan kapan saja.
Penderita Covid-19 juga mengalami gejala berbeda-beda yang tidak dapat diprediksi.
Banyak kasus Covid-19 mengungkap, gejalanya masih dirasakan bahkan setelah dites negatif. Hal ini dapat memengaruhi secara fisik dan mental.
Penelitian yang dilakukan oleh University of Washington menyebut, terdapat beberapa gejala Covid-19 yang membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
Sementara, risiko seseorang terkena sindrom pasca Covid-19 akut atau gejala infeksi yang berlangsung lebih dari berminggu-minggu, sangat bergantung pada usia, faktor risiko penyakit bawaan, dan tingkat keparahan infeksi.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon,com dari Times of India, berikut beberapa gejala Covid-19 yang butuh waktu lama untuk pulih antara lain:
- Tidak dapat mencium bau dan rasa makanan
Gejala ini umum dialami pasien Covid-19. Namun, mengembalikan fungsi indra penciuman dan perasa cukup membutuhkan waktu yang lama.
Penelitian mengungkap, pasien harus menjalani salah satu alasan utama hal ini terjadi adalah karena virus menyerang sel yang berhubungan dengan indra penciuman. Sehingga, gejala ini lebih sulit untuk pulih.
Pelatihan penciuman dan berbagai aktivitas rutin yang mengaktifkan indra penciuman dan perasa bisa menjadi contoh terapi yang dilakukan untuk sembuh lebih cepat.
- Lelah berlebihan
Rasa lelah yang berlebihan merupakan salah satu gejala Covid-19 yang menyiksa. Apalagi jika rasa lelah ini dirasakan sampai berminggu-minggu setelah melawan virus dalam tubuh.
Hal ini karena sistem kekebalan tubuh menghasilkan sitokin yang aktif bergerak menuju jaringan terinfeksi sehingga menimbulkan rasa lelah pada tubuh.
Selain itu, adanya virus juga membuat tubuh aktif menghasilkan antibodi untuk melawannya.
Baca Juga: Sri Langka Cabut Kebijakan Kontroversial Terkait Pelarangan Penguburan Korban Covid-19
Konsumsi makanan sehat, air mineral, istirahat yang cukup, dan tidak memaksakan diri adalah hal terpenting untuk mengurangi rasa lelah pada tubuh.
- Sesak napas
Kesulitan bernapas adalah keluhan pasien Covid-19 yang umum. Namun dalam banyak kasus, keluhan ini justru menjadi gejala yang membutuhkan waktu lama untuk hilang.
Para peneliti kini juga mengamati bahwa mengalami masalah pernapasan dapat membuat pasien menderita masalah kronis di kemudian hari, termasuk sesak napas dan kerusakan kantung udara di paru-paru.
Baca Juga: Kafe di Cengkareng Resmi Ditutup Permanen, Satpol PP: Sudah Tiga Kali Melanggar Prokes Covid-19
- Sakit kepala
Penelitian menunjukkan bahwa sakit kepala sering kali merupakan gejala awal infeksi virus Covid-19.
Sakit kepala juga bisa menjadi tanda adanya peradangan di tubuh atau infeksi ujung saraf di rongga hidung.
Sakit kepala yang terus-menerus seringkali memerlukan bantuan medis. Oleh karena itu gejala ini juga jangan dianggap sepele.
Baca Juga: 170 Kepala Daerah Dilantik, Mardani Ali Sera: Maksimalkan Momentum 100 Hari Pertama Kerja
- Nyeri Otot
Nyeri otot dan tubuh adalah cara lain virus menghancurkan serat otot yang penting. Hal ini dapat menyebabkan peradangan yang meluas di tubuh.
Dalam kasus Covid-19 yang parah, sakit punggung, nyeri otot, nyeri seluruh tubuh, dan radang sendi dapat dialami selama berbulan-bulan.
Perawatan dan latihan jangka panjang yang meningkatkan kelincahan tubuh dapat dilakukan untuk meringankan keluhan ini.
Oleh karena itu, pasien Covid-19 perlu melakukan perawatan pasca Covid-19 untuk memulihkan kembali kondisi tubuh. Terutama bagi penderita yang mengalami gejala-gejala seperti di atas.***