Kajian Ramadhan: Kisah Wanita Pertama Mati Syahid, Rela Dibunuh Abu Jahal Demi Bela Islam

6 Mei 2020, 03:15 WIB
ILUSTRASI Wanita Berhijab /Pixabay

 

PIKIRAN RAKYAT - Sumayyah binti Khayyat radhiyallahu anha (ra) adalah seorang wanita miskin pada masa itu, yang kemudian dinikahkan oleh majikannya dengan pria gagah bernama Yasir.

Dari hasil pernikahannya dengan Yasir, Sumayyah dikarunia seorang anak saleh yang telah Allah Swt gariskan menjadi tokoh islam terkenal, Ammar.

Meski Sumayyah, Yasir bahkan Ammar menjadi budak, namun mereka adalah tipe keluarga bahagia dan ideal, serta kerap kali dijadikan panutan bagi yang lain.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Darah Jemaah India Dapat Sembuhkan Pasien Covid-19? Berikut Faktanya

Wanita mulia yang layak diteladani kaum hawa itu, mendapat kebahagian selepas Abu Hudzauifah membebaskan sang anak terkasihnya, Ammar dari perbudakan.

Hingga akhirnya, datang seorang manusia utusan Allah Swt membawa cahaya iman dan agama yang diridhai Allah Swt, yakni Islam. Muhammad saw adalah seorang Rasul pembawa kabar gembira dan penyempurna akhlak manusia.

Singkat cerita, selepas Ammar bin Yasir mengetahui kedatangan Nabi Muhammad saw, tiba-tiba Allah Swt anugerahkan kepadanya hati yang bersih untuk menerima Islam.

Baca Juga: Buat Spekulasi Soal Kematian Kim Jong Un, Pembelot Korea Utara: Saya Minta Maaf

Tanpa membutuhkan waktu yang lama, Ammar akhirnya mengucapkan ikrar syahadatnya dan menjadi seorang Muslim sejati. Karena ia tak ingin mendapat kebahagiaan ini sendirian, Ammar segera mengajak orang tuannya melakukan hal yang sama.

Ternyata, cahaya iman tak hanya Allah Swt angurahkan kepada Ammar, Sumayyah dan Yasir pun begitu tertarik dengan agama yang tengah di sampaikan Rasul saw kepada penduduk Makkah dan Madinah.

Tanpa ragu, mereka mengikrarkan syahadat mengikuti sang anak, Ammar bin Yasir. Namun begitu kerasnya penolakan terhadap Islam yang terjadi saat itu, membuat satu keluarga ini menyembunyikan keimanan mereka.

Baca Juga: Cek Fakta: Sanksi Tilang Masker Dikabarkan Berlaku di Tarakan, Simak Faktanya

Tak berlangsung lama, ketauhidan Sumayyah dan Yasir pun mulai tercium suku Quraisy (suku yang menolak keras Islam), lantas setelah mereka mengetahui hal tersebut, siksaan demi siksaan setiap harinnya diterima kedua orang tua yang tengah tua renta itu.

Suatu ketika, kebencian mereka mulai memuncak sebab keduanya kekeh memegang erat Islam dengan teguh meski disiksa dan diteror habis-habisan, akhirnya mereka berdua di seret ke padang pasir yang panas dengan di perlakukan secara kasar.

Seperti ancaman yang dilontarkan kepada para sahabat Nabi Muhammad saw yang lain, keduanya dipaksa untuk murtad dan mecela kekasih Allah Swt, Muhammad saw.

Baca Juga: Tiongkok Ejek Amerika Serikat Lewat 'Once Upon a Virus', Cuplikan Animasi: Itu Hanya Flu!

Di tengah siksaan yang kejam, Sumayyah dengan penuh keberanian justru menantang Abu Jahal, seorang pemimpin Quraisy yang ditakuti.

Abu Jahal murka mendengar seorang perempuan menantangnya. Ia lalu membunuh Sumayyah dengan cara yang keji, demi menutupi rasa gengsinya, yang telah ditantang seorang perempuan.

Sumayyah pun gugur sebagai syahidah pertama. Ia adalah pahlawan Islam pertama yang meninggal, karena membela agama Allah Swt. Rasulullah saw pun secara khusus berdoa untuk keluarga Sumayyah.

Baca Juga: Ekonom Prediksi Penduduk Miskin Indonesia Bertambah di Tahun 2020, Simak Penjelasannya

"Bersabarlah keluarga Yasir. Sesungguhnya balasan kalian adalah surga," sabda Rasulullah saw, yang diterangkan Ustaz Khalid Basalamah.

Sebagaimana diketahui, peran wanita dalam membela Islam sungguh begitu besar. Sumayyah, sebagai orang ketujuh yang masuk Islam, berani mengorbankan nyawannya untuk membela agama Allah Swt.

Oleh karena itu, Sumayyah patut dijadikan contoh bagi kaum hawa, meski sering dicemooh sebagai mahluk ciptaan Allah Swt yang lemah, namun kaum hawa juga mampu berjuang di jalan Allah Swt.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Khalid Basalamah Official

Tags

Terkini

Terpopuler