Mengganggu Kesehatan Tubuh, Berikut 8 Kerugian dan Resiko Buruk Mengonsumsi Junk Food

14 Februari 2020, 09:14 WIB
ILUSTRASI junk food.* /Pixabay//

PIKIRAN RAKYAT - Di era modern ini, makanan cepat saji (junk food) sudah bisa ditemui di mana saja. Apalagi kini makanan tersebut sudah bisa dipesan dengan layanan pesan antar.

Hal tersebut membuat masyarakat menjadi lebih memilih untuk mengonsumsi makana cepat saji.

Makanan cepat saji ini banyak dikonsumsi olah orang dewasa maupun anak-anak.

Baca Juga: Menjadi Tonggak Penting Pengembangan Pasar Potensial, Malaysia Airlines Perdana Luncurkan Penerbangan Kuala Lumpur - Kertajati

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa anak-anak yang menonton iklan junk food meningkatkan risiko pilihan makanan yang tidak sehat.

Dalam waktu 30 detik, mereka bahkan sudah bisa terhipnotis untuk menginginkan mengonsumsi makanan tersebut.

Junk food mengandung nutrisi dan tentunya tidak sehat untuk tubuh, serta juga bisa memiliki konsekuensi kesehatan yang serius.

Selain itu, junk food juga bisa mengandung gula buatan, lemak trans, sirup jagung fruktosa tinggi, tepung putih, pemanis buatan, monosodium glutamat (MSG) yang dapat meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, kanker dan lain sebagainya.

Dikutip oleh PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Boldsky, berikut adalah kerugian dari mengonsumsi makanan cepat saji:

Baca Juga: Tolak Kapal Pesiar Westerdam, Pemerintah Thailand Justru Ijinkan Dua Kapal Pesiar Lain Berlabuh di Wilayahnya

1. Menyebabkan masalah memori

Mengonsumsi junk food dapat merusak daya ingat. Asupan makanan yang tinggi lemak dan gula ini dapat memperlambat kecepatan belajar, daya ingat, dan perhatian.

Mengonsumsi makanan tersebut akan mengubah bagian otak yang bertanggung jawab untuk belajar juga mengingat.

2. Menurunkan nafsu makan

Kelebihan mengonsumsi makanan olahan dan gorengan dapat mengirimkan sinyal ke otak, yang membuatnya sulit untuk untuk menghilangkan rasa lapar.

Mengonsumsi junk food ini akan menghilangkan nutrisi penting bagi tubuh dan membunuh nafsu makan dengan menjaga perut tetap kenyang untuk waktu yang lama.

Hal ini tentunya berpengaruh terhadap pola konsumsi makan sehat.\

Baca Juga: Dukung Kesehatan Mental Warga Penderita Corona, Ratusan Hotline Telepon Bermunculan di Tiongkok

3. Dapat menyebabkan depresi

Mengonsumsi makanan cepat saji mengubah aktivitas kimia otak yang dapat menyebabkan gejala yang melibatkan ketidakmampuan untuk mengatasi stres, dan hal ini kan membuat depresi.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang mekan makanan cepat saji dan makanan olahan cenderung berisiko lebih tinggi mengalamai depresi dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah atau lebih sedikit mengonsumsi makanan tersebut.

4. meningkatkan risiko kanker

Sebuah studi menunjukkan hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dengan risiko kanker usus besar.

Hasi penelitian menemukan bahwa makanan cepat saji seperti keripik kentang, keripik jagung, dan lainnya dikaitkan dengan peningkatan penyakit tersebut.

Penelitian itu juga menyatakan bahwa makan satu hingga dua hingga lebih dari lima porsi kentang goreng per minggu atau asupan dua hingga tiga sandwich per minggu juga meningkatkan risiko kanker usus.

Baca Juga: Bukan Bersifat Pelit, Berikut 5 Manfaat Kesehatan dari Mengadopsi Gaya Hidup Minimalis

5. Gangguan pencernaan

Junk food menyebabkan masalah pencernaan seperti gastroesophageal reflux disease (GERD) dan irritable bowel syndrome (IBS).

Makanan ini juga dapat menyebabkan masalah pencernaan lainnya seperti keasaman dalam lambung, sembelit, dan juga kembung.

Hal tersebut dikarenakan makanan cepat saji kaya akan sodium yang memungkinkan penumpukan retensi air di perut, dan akhirnya kan membuat perut terasa kembung.

6. Meningkatkan berat badan

Sebuah penelitian menunjukkan hubungan antara mengonsumsi junkfood dengan risiko obesitas pada siswa.

Hasil menunjukan bahwa prevalensi obesitas berdasarkan indeks masa tubuh (BMI) dan rasio pinggang-pinggul masing-masing adalah 21,3 persen dan 33,2 persen.

Baca Juga: Wujudkan Mimpi Jadi Kenyataan, Berikut 4 Cara untuk Berhenti Melamun dan Mulai Melakukan Sesuatu

7. Meningkatkan risiko penyakit jantung

Makanan cepat saji seperti soda, pizza, kue, kue kering, dan kentang goreng mengandung banyak gula dan lemak trans.

Trans fat atau lemak trans meningkatkan kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik.

8. Meningkatknya kadar gula darah

Makanan cepat saji ini mengandung karbohidrat sederhana yang menyebabkan lonjakkan kadar gula darah.

Makanan junk food lebih sering akan mengubah tingkat insulin normal, sehingga meningkatkan risiko diabetes tipe 2, kenaikan berat badan, dan teristensi insulin. ***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Boldsky

Tags

Terkini

Terpopuler