Studi Temukan Keterkaitan antara Durasi Tidur dan Mendengkur dengan Kadar Kolesterol, Simak Penjelasannya

12 Oktober 2021, 21:47 WIB
Ilustrasi. Sebuah studi menyatakan adanya keterkaitan antara durasi tidur dan kebiasaan mendengkur dengan peningkatan kadar kolesterol. /Pexels.com/Andrea piacquadio

PR CIREBON - Kurang tidur maupun terlalu banyak tidur, dapat menyebabkan kadar kolesterol meningkat, serta berdampak pada kondisi kesehatan lainnya.

Hubungan antara durasi tidur dan peningkatan kadar kolesterol ini diungkapkan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Sleep, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Express.

 

Pada penelitian tersebut ditemukan fakta bahwa durasi tidur yang terlalu banyak maupun terlalu sedikit, bisa memiliki dampak negatif pada tingkat lipid seseorang.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 12 Oktober 2021, Penambahan Kasus Corona Baru Capai 1.261

Penelitian ini dilakukan pada 1.666 pria dan 2.329 wanita yang berusia di atas 20 tahun.

Dari sinilah peneliti menemukan fakta jika mereka yang tidur kurang dari lima jam di malam hari, meningkatkan risiko trigliserida tinggi dan kadar HDL rendah, khususnya pada wanita.

Tak hanya kurang tidur, mereka yang tidur lebih dari delapan jam juga memiliki hasil yang serupa.

Baca Juga: Taqy Malik Miris Lihat Kelakuan Baim Wong, Begini Seharusnya Menyikapi Orang yang Suka Minta-minta

Sementara itu, studi lain yang diterbitkan oleh National Library of Health meneliti tentang hubungan durasi tidur dan kebiasaan mendengkur yang mempengaruhi penyakit kardiovaskular.

Dalam studi ini, peserta merupakan bagian dari skrining penyakit kardiovaskular dan program penjangkauan pendidikan di New York City.

Peserta kemudian dinilai secara sistematis terkait risiko CVD, yang meliputi faktor risiko tradisional, gaya hidup, dan psikososial.

Baca Juga: 3 Zodiak Ini Berani Kembali Mencintai Mulai 13 hingga 15 Oktober 2021, Salah Satunya Leo

Selain itu, peserta juga menyelesaikan kuesioner standar tentang kebiasaan tidur mereka, termasuk mengenai durasi tidur dan kebiasaan mendengkur.

Hasil lipid kemudian dianalisis dengan hubungan antara kebiasaan tidur peserta dan faktor risiko penyakit kardiovaskular atau faktor demografi.

Hal ini dinilai dengan menggunakan regresi logistik multivariabel.

Baca Juga: Sebuah Kuil berusia 130 tahun Terbakar, Muhamad Norhisyam Ibrahim: Kerugian mencapai 70 persen

 

Dari sini ditemukan bahwa mereka yang kurang tidur dari enam jam per malam, secara signifikan mempengaruhi kadar kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDC-C).

Kebiasaan mendengkur juga secara signifikan berkaitan dengan kolesterol lipoprotein densitas tinggi rendah.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kurang tidur berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular (CVD), yang bisa menyebabkan kematian.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler