Obesitas Disebut-sebut Berbahaya untuk Kesehatan, Ternyata Ini 5 Alasannya

8 Oktober 2021, 20:30 WIB
Ilustrasi - Inilah beberapa alasan yang menyebabkan kenapa obesitasi disebut sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. /Pixabay.com/Brun-O

PR CIREBON – Obesitas adalah salah satu masalah kesehatan yang diakibatkan dari adanya penumpukkan lemak.

Obesitas ini merupakan kasus kesehatan tubuh yang memerlukan perhatian khusus, karena akibatnya bisa fatal.

Bahkan pada saat ini, kasus Obesitas masih tercatat terus meningkat.

Baca Juga: Seorang Pelajar Tewas Dikeroyok di Pintu Gerbang SMAN 7 Bogor, Polisi Khawatirkan PTM

Sekitar satu orang dari empat orang dewasa di Inggris termasuk kategori Obesitas.

Berikut adalah lima alasan Obesitas termasuk penyakit berbahaya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari PMJ News.

1. Diet Tinggi Lemak dan Aterosklerosis

Baca Juga: PON XX Papua 2021: Puncak Klasemen Memanas, Jawa Timur Tekan Jawa Barat

Mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh adalah penyebab utama dari meningkatnya kadar kolesterol.

Kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan aterosklerosis, yaitu proses disimpannya lemak pada dinding arteri yang membuatnya menjadi plak lemak.

Dengan adanya plak lemak pada dinding arteri, maka akan terjadi penyempitan lumen pembuluh darah, dan mempersulit darah untuk melewati jaringan distal.

Baca Juga: Irfan Bachdim Ungkap Alasan Hengkang dari PSS Sleman: Menyakitkan, Tapi...

2. Sistem Saraf Simpatik

Diketahui bahwa seseorang yang terkena obesitas dan tekanan darah tinggi, memiliki ativitas berlebihan kronis dari system saraf simpatik (SNS).

Sistem saraf simpatik adalah jalur saraf tak sadar dalam tubuh, yang berfungsi untuk mempersiapkan tubuh menghadapi bahaya.

Baca Juga: 3 Zodiak Ini Memiliki Masalah Besar dalam Hubungan Mulai 8 Oktober 2021, Salah Satunya Taurus

Aktivitas berlebihan ini dapat memicu detak jantung yang lebih cepat dan meningkatkan kontraktilitas.

Bahkan, hal itu juga dapat menyebabkan vasokonstriksi pada pembuluh darah perifer dan meningkatkan tekanan darah.

3. Leptin

Baca Juga: Dijadwalkan Hari Ini, Ayah Rozak dan Umi Kalsum Minta Penjadwalan Ulang Pemeriksaan di Hari Selasa

Diproduksi dijaringan adiposa, leptin ini merupakan sitokin pembawa pesan kimia, yang membantu mengatur nafsu makan seseorang,dan membantu seseorang merasa kenyang.

Pada kasus Obesitas ini, orang-orang yang termasuk dalam kategori obesitas cenderung menjadi resistensi terhadap leptin dan mempunyai kadar leptin yang berlebih .

4. Resistensi Insulin

Baca Juga: Pantau Risiko Penyebaran Covid-19, BRIN Sebut Tengah Membuat Platfrom LAPAN Hub Covid-19

Kadar insulin juga berkaitan dengan Obesitas, insulin adalah hormon yang mengatur kadar gula dalam darah.

Jika terjadi Obesitas, maka sel-sel tubuh akan kesulitan mengenali insulin, sifat sensitif terhadap insulin akan berkurang.

Semakin tinggi produksi insulin yang tidak dapat dikenali sel tubuh, maka akan berakibat pada kenaikan tekanan darah.

Baca Juga: Jinyoung GOT7 Dikonfirmasi Akan Bintangi Film Thriller Baru 'Christmas Carol'

5. Jantung Memompa Lebih Keras

Dalam kasus Obesitas ini, kegemukan dapat mengakibatkan peningkatan volume darah, yang akan menyebabkan jantung memiliki cairan yang lebih banyak untuk dipompa ke seluruh tubuh.

Hal tersebut dapat mengakibatkan penebalan pada otot jantung, dan berujung pada merasa lebih mudah kehabisan napas serta memunculkan tanta-tanda pembengkakan pergelangan kaki.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler