Selain Vaksin, Beredar Kabar akan Ada Obat yang Bisa Dikonsumsi Harian untuk Covid-19

3 Oktober 2021, 08:15 WIB
ILUSTRASI - Dikabarkan akan ada obat semacam pil harian yang bisa dikonsumsi untuk mengobati Covid-19, selain vaksin.* /Pixabay/PIRO4D/

PR CIREBON – Dikabarkan akan ada kemungkinan obat semacam pil harian untuk mengobati Covid-19 segera tersedia.

Pengobatan Covid-19 ini dianggap lebih mudah dan sederhana, dibandingkan dengan pengobatan melalui cara suntik atau vaksinasi.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Healthline, kini ada beberapa jenis perawatan antivirus oral yang dikhususkan untuk Covid-19 sedang dalam pengerjaan.

Baca Juga: Argo Yuwono Tak Meragukan Rekam Jejak dan Visi 57 eks Pegawai KPK

Pejabat Merck dan Ridgeback Biotherapeutics berencana untuk meminta izin Emergency Use Authorization (EUA), dari Food and Drug Admnistration.

Izin tersebut adalah untuk penggunaan obat yang mereka miliki yaitu molnupiravir, yang telah berhasil melakukan uji klinis fase tiga.

Pejabat perusahaan mengatakan, bahwa hari ini berkat molnupiravir sudah 50 persen berkurangnya risiko rawat inap dan kematian akibat Covid-19.

Baca Juga: Diresmikan Hari Ini, Ini 7 Infrastruktur Canggih Pengubah Masa Depan Atlet Anak Papua

Hal tersebut adalah fakta yang diambil dari peserta uji coba dengan gejala ringan hingga sedang, menggunakan obat dibandingkan dengan peserta yang diberi plasebo.

“Dengan hasil yang meyakinkan ini, kami optimis bahwa molnupiravir dapat menjadi obat penting sebagai bagian dari upaya global untuk memerangi pandemi,” ujar Robert M. Davis, CEO dan presiden Merck dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Healtline.

Dr Monica Gandhi, MPH, seorang professor kedokteran di University of California San Fransisco, menjelaskan sebuah hasil uji klinis dan pentingnya molnupiravir untuk dikonsumsi.

Baca Juga: Modus Jadi Penumpang Taksi Online, Merampok hingga Berduel Sengit dengan Sopir

“Molnuvirapir adalah antivirus (analog nukleosida) yang awalnya dirancang untuk menjadi spektrum luas, yang dapat melawan banyak virus dengan menghambat replika virus,” ucapnya.

“Ini adalah temuan yang sangat menarik, untuk antivirus pasien rawat jalan pertama yang kemungkinan akan disetujui untuk pengobatan Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang.

"Perusahaan mengumumkan akan mengajukan EUA, dan pemerintah telah menyetujui pembelian 1,7 juta dosis berdasarkan atas penemuan positif ini,” jelas Gandhi.

Baca Juga: Kasus Kematian Akibat Covid-19 Varian Delta Capai 5 Juta Jiwa Secara Global

Jika izin EUA diberikan persetujuan, maka ada kemungkinan obat ini tersedia pada tahun depan.

Para alhi mengatakan, obat antivirus sudah digunakan untuk mengobati HIV, hepatitis C, dan flu.

Dengan cara menghambat replika virus, menurunkan viral load dan mengurangi rasa sakit pada seseorang, serta tidak mudah menularkan virus pada orang lain.

Baca Juga: 3 Zodiak Ini Hubungannya Tidak Bisa Berhasil Mulai 2 Oktober 2021, Menurut Astrologi

Remdesivir adalah satu obat yang telah digunakan untuk mengobati Covid-19, tetapi obat ini hanya berlaku bagi pasien rawat inap yang mempunyai kasus penyakit lanjutan.

“Pil Covid-19 ini akan bertujuan untuk menghambat replikasi virus, ke titik dimana pertahanan alami tubuh dapat memeranginya secara efektif.

"Mengurangi keparahan infeksi dan mencegah (setidaknya menguarangi kemungkinan) perkembangan penyakit parah, rawat inap, atau lebih buruk,”Kata Dr Kelly McKee Jr.

Baca Juga: Pasha Ungu Ucapkan Selamat Ulang Tahun pada Onci: Gitarisku Kebanggaan Indonesia...

Meskipun obat Covid-19 ini dalam proses pengerjaan, bukan berarti masyarakat bisa langsung mengkonsumsinya ketika semua telah selesai produksi.

Masyarakat tetap wajib waspada dan perlu melihat studi peer-review obat ini sebelum menarik kesimpulan apapun.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler