PR CIREBON - Bagi mereka yang tidak punya banyak waktu, makanan cepat saji atau fast food, menjadi salah satu alternatif yang diminati.
Dengan hanya membutuhkan waktu yang singkat, makanan cepat saji dapat segera dikonsumsi bagi mereka yang terburu-buru.
Inilah yang kemudian membuat popularitas makanan cepat saji naik seiring waktu.
Namun, sudah banyak orang mengetahui bahwa mengonsumsi makanan cepat saji terlalu sering tidak baik bagi kesehatan tubuh.
Berdasarkan data dari Centers for Disease Control and Prevention, terungkap bahwa sebanyak 40 persen masyarakat Amerika Serikat (AS) mengonsumsi makanan cepat saji.
Jumlah konsumsi makanan cepat saji di AS yang cukup besar ini pun seiring dengan meningkatnya kasus obesitas.
Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 18 September 2021: Capricorn Peringatan Darurat, Tahun yang Baik Bagi Aquarius
Tak hanya menyebabkan obesitas, konsumsi makanan cepat saji terlalu sering juga bisa menimbulkan risiko penyakit lainnya.
Berikut ini Pikiranrakyat-Cirebon.com rangkum, lima penyakit kronis dan mematikan yang bisa timbul akibat konsumsi makanan cepat saji terlalu sering, sebagaimana dilansir dari Eat This Not That.
1. Penyakit Jantung
Secara umum, makanan cepat saji terdiri dari makanan olahan dan lemak jenuh yang tinggi.
Baca Juga: Sekjen PBB Serukan Solidaritas dan Persatuan pada Hari Perdamaian Internasional 2021
Batas asupan lemak jenuh per hari adalah 13 gram, sementara dalam satu sajian burger dan kentang dari restoran cepat saji, sudah mengandung sekitar 14 gram lemak jenuh.
Oleh karena itu, terlalu sering mengonsumsi makanan olahan yang mengandung lemak jenuh tinggi, bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
2. Gangguan Sindrom Metabolik
Konsumsi makanan cepat saji biasanya dibarengi dengan minuman bersoda.
Kombinasi yang sudah menjadi hal umum di restoran cepat saji ini nyatanya bisa memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan.
Diantaranya adalah gangguan sindrom metabolik yang berkaitan dengan gangguan darah tinggi, kadar gula tinggi, kadar trigliserida darah yang tinggi, kadar kolesterol baik atau HDL rendah, hingga menyebabkan lingkar pinggang membesar.
3. Diabetes Tipe 2
Terjadinya obesitas bagi seseorang yang terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji, juga bisa memicu peningkatan risiko diabetes tipe 2.
Pada diabetes tipe 2, kondisi tubuh seseorang sudah tak mampu lagi untuk memproses gula darah dengan baik akibat adanya resistensi terhadap insulin.
Sebuah penelitian menemukan bahwa risiko resistensi insulin bisa meningkat dua kali lipat pada seseorang yang mengonsumsi makanan cepat saji lebih dari dua kali dalam sepekan.
4. Hipertensi
Memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi, kalori, dan sodium dalam jumlah yang besar, membuat makanan cepat saji bisa memberikan pengaruh yang buruk terhadap tekanan darah.
Baca Juga: Preview Persib Bandung vs Bali United, Perebutan Puncak Klasemen Sementara Liga 1
Seseorang yang mengonsumsi makanan cepat saji terlalu sering dapat berisiko terkena hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Berawal dari hipertensi ini, buntutnya seseorang dapat terkena serangan jantung hingga stroke.
5. Kanker
Adanya gula tambahan dan daging olahan dalam makanan cepat saji, menjadi hal yang bisa meningkatkan risiko kanker.***