Ikuti Pola Makan dan Pola Hidup Berikut untuk Bantu Kurangi Asam Lambung di Tubuh!

27 Agustus 2021, 18:00 WIB
ilustrasi berat badan - Berikut ini adalah beberapa pola hidup dan pola makan yang harus dilakukan untuk mengurangi asam lambung di dalam tubuh. /PIXABAY/ZUZYUSA

 

PR CIREBON - Dengan asam lambung yang naik, tubuh kita akan merasa tidak nyaman, entah itu di dada atau kerongkongan.  

Dengan begitu, Anda dituntut untuk bisa merubah pola hidup demi menguramgi asam lambung. 

Ada beberapa tindakan yang bisa diilakukan terkait dengan pola hidup dan pola makan, untuk kurangi asam lambung yang selalu naik. 

Baca Juga: Aurel Hermansyah Sebut sang Suami Larang Dirinya Pergi, Atta Halilintar: Nggak Usah Kemana-mana Sampe 9 Bulan

1. Jangan makan berlebihan

Diketahui bahwa kerongkongan tersambung ke perut dan ada otot seperti cincin yang dikenal sebagai sfingter esofagus bagian bawah.

Katup ini berfingsi untuk mencegah isi asam lambung naik ke kerongkongan.

Baca Juga: Ngamuk di Instagram, Amanda Manopo: Nggak Semuanya Bisa Dijadikan Konten!

Ketika cincin tersebut terbuka dan asam lambung naik ke kerongkongan, maka Anda akan sakit keitka menelan, sering bersendawa atau bahkan muntah. 

Saat orang alami refluks asam, otot ini melemah atau tidak berfungsi dan asam lambung dapat manik menaik. 

Sebagian besar gejala asam lambung naik ini terjadi setelah makan.

Baca Juga: Ngamuk di Instagram, Amanda Manopo: Nggak Semuanya Bisa Dijadikan Konten!

Tak hanya itu, makan dengan porsi yang banyak juga memperburuk gejala asam lambung yang naik.

Salah satu langkah yang akan membantu meminimalkan asam lambung yang naik adalah dengan makan dengan porsi yang sedikit.

2. Menurunkan berat badan

Baca Juga: Jerinx SID Unggah Foto dengan Dirinya, Nora Alexandra: Halo Teman Ribut

Diafragma adalah otot yang terletak di atas perut Anda.

Pada orang sehat, diafragma secara alami memperkuat sfingter esofagus bagian bawah.

Seperti disebutkan sebelumnya, otot ini mencegah asam lambung dalam jumlah berlebihan bocor ke kerongkongan.

Baca Juga: Kabar Kencan Joy Red Velvet dan Crush Diterima dengan Baik, Netizen Beri Spekulasi

Namun, jika Anda memiliki banyak lemak perut, tekanan di perut Anda mungkin menjadi sangat tinggi sehingga sfingter esofagus bagian bawah terdorong ke atas, menjauhi penyangga diafragma. Kondisi ini dikenal sebagai hernia hiatus.

Hiatus hernia adalah alasan utama orang gemuk dan wanita hamil berada pada peningkatan risiko refluks asam. 

Beberapa studi menunjukkan bahwa kelebihan berat badan di daerah perut meningkatkan risiko refluks asam sehingga asam lambung akan mudah naik. 

Baca Juga: Berulang Tahun yang ke-41, Macaulay Culkin: Inilah Pengingat Bahwa Waktu Memang Berjalan Maju

Studi terkontrol mendukung hal ini, menunjukkan bahwa penurunan berat badan dapat meredakan gejala refluks asam. 

3. Ikuti diet rendah karbohidrat

Bukti yang berkembang menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat dapat meredakan gejala refluks asam.

Para ilmuwan menduga bahwa karbohidrat yang tidak tercerna dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri yang berlebihan dan peningkatan tekanan di dalam perut.

Baca Juga: Istri Arya Saloka Blak-blakan Bongkar Aib Suami, Putri Anne Ogah Foto Bareng karena Bau: Lu Aja Nggak Tahu

Beberapa bahkan berspekulasi ini mungkin salah satu penyebab paling umum dari refluks asam.

Studi menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri yang berlebihan disebabkan oleh gangguan pencernaan dan penyerapan karbohidrat.

Memiliki terlalu banyak karbohidrat yang tidak tercerna dalam sistem pencernaan Anda membuat Anda kembung dan sering bersendawa. 

Baca Juga: Spoiler Episode 6 Drakor 'The Great Shaman Ga Doo Shim': Tertangkap Dalam Pertempuran Dengan Roh Jahat

4. Tidur dengan posisi bantal yang tinggi

Beberapa orang mengalami gejala refluks asam pada malam hari. 

Hal ini dapat mengganggu kualitas tidur mereka dan membuat mereka sulit untuk tertidur.

Satu studi menunjukkan bahwa pasien yang tidur dengan bantal yang rendah akan alami regluk asam berlebih. 

Selain itu, analisis menyimpulkan bahwa meninggikan bantal saat tidur efektif untuk mengurangi gejala refluks asam.

Baca Juga: Spoiler Episode 6 Drakor 'The Great Shaman Ga Doo Shim': Tertangkap Dalam Pertempuran Dengan Roh Jahat

5. Jangan makan tiga jam sebelum tidur

Orang yang asam lambungnya sering naik disarankan untuk menghindari makan dalam waktu tiga jam sebelum tidur.

Sebuah studi observasional menemukan bahwa makan dekat dengan waktu tidur dikaitkan dengan gejala refluks asam yang jauh lebih besar. 

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah KPK Buka Lowongan Koruptor Jadi Penyuluh Antikorupsi? Simak Faktanya

6. Jangan tidur di sisi kanan Anda

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidur miring ke kanan dapat memperburuk gejala refluks asam di malam hari.

Kerongkongan memasuki sisi kanan lambung dan akibatnya, sfingter esofagus bagian bawah berada di atas tingkat asam lambung saat Anda tidur miring ke kiri. 

Saat Anda berbaring miring ke kanan, asam lambung menutupi sfingter esofagus bagian bawah. Ini meningkatkan risiko asam lambung naik.***

 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler