Quotes Ramadhan Hari ke-23 Puasa: Janji Allah SWT Maha Penolong

5 Mei 2021, 12:03 WIB
Quotes Ramadhan Hari ke-23 Puasa: Janji Allah SWT Maha Penolong.* /Instagram/@intanhutagalung

PR CIREBON - ‎‎Quotes Ramadhan hari ke-23 puasa, manusia bertanggung jawab atas hidupnya sendiri, namun tetap membutuhkan pertolongan.

Meski demikian, kita jangan terlalu berharap selalu hidup dengan pertolongan orang lain. Karena, hidup diri kita sepenuhnya tanggung jawab diri sendiri.

Adapun yang akan datang sebagai sang penolong hanya Allah SWT Yang Maha Penolong bagi hamba-hamba-Nya yang senantiasa mau berikhtiar dan beriman kepada-Nya dalam menghadapi segala permasalahan hidup.

Baca Juga: SIKM Segera Diterbitkan, Ini Empat Ketegori Warga yang Diperbolehkan Keluar-Masuk Jabodetabek

Berikut ini, Quotes Ramadhan hari ke-23 puasa, Rabu 5 Mei 2021 / 23 Ramadhan 1442 Hijriah, membahas tentang ‘Janji Allah’.

Diterangakan oleh Dr. Didi Junaedi, MA., Dosen Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir IAIN Syekh Nurjati Cirebon, bagaimana Allah SWT Yang Maha Penolong.

Tentang siapa yang ‎akan mendapatkan pertolongan dari Allah SWT, pada prinsipnya, Allah telah memberikan informasi. “Hai orang-orang yang beriman, jika ‎kamu menolong (agama) Allah, maka Allah akan menolongmu dan ‎mengukuhkan pendirianmu.” (QS. Muhammad ayat 7)‎.

Baca Juga: Simak Resep 4 Macam Kue Kering Lebaran Hanya dengan Bahan Seperempat Terigu

Tak hanya itu, ayat lain menyebutkan, “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang ‎yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi ‎Maha Perkasa.” (QS. Al Hajj ayat 40)‎.

Maha Kuasa Allah SWT atas segala sesuatu. Bahwa, Dia mampu melakukan ‎apa pun yang dikehendaki-Nya.

Allah SWT tidak perlu ditolong oleh siapa pun. ‎Lantas, apa maksud dari ‘menolong’ Allah yang disyaratkan agar Allah menolong ‎kita dalam ayat tersebut?‎

Baca Juga: Kedatangan dan Keberangkatan Penumpang Kereta Api Masih Normal, Daop 3 Cirebon: Kami Perpendek Masa Berlaku

Sebelum menjelaskan tafsir ‎dari kalimat ‘menolong’ Allah, Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilal Al-Qur’an mengajukan sebuah pertanyaan, ‘Bagaimana ‎cara orang-orang beriman menolong Allah?’.

Lantas dijawabnya ‎sendiri pertanyaan itu, “Sesungguhnya mereka memurnikan Allah dalam hati ‎mereka dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu,baik syirik yang nyata ‎maupun yang tersembunyi, serta tidak menyisakan seseorang atau sesuatu ‎pun bersama-Nya di dalam dirinya.

Dia menjadikan Allah lebih dicintai dari ‎apapun yang dia cintai serta meneguhkan hukum-Nya dalam keinginan, ‎aktivitas, diam, saat sembunyi-sembunyi, terang-terangan maupun saat ‎malunya, maka Allah akan menolongnya dalam segala urusannya.‎”

Baca Juga: Sebut Covid-19 'Kenyataan yang Tak Terhindarkan', Korea Utara Sebut Vaksin dari Luar Negeri Bukan Obat Mujarab

Sayyid Qutb menegaskan, bahwa banyak orang yang mampu ‎tetap teguh terhadap suatu ujian dan cobaan. Namun, sedikit sekali yang tetap teguh ‎ketika diberi kebahagiaan dan kenikmatan hidup. Itulah tafsir kalimat ‘Dia akan menolongmu dan ‎meneguhkan pendirianmu’.

Bahwasannya, keteguhan dan kesalehan ‎hati di atas kesuksesan hidup, merupakan derajat yang tinggi, bahkan lebih ‎tinggi dari kesuksesan itu sendiri.‎

Siapa pun orang yang mampu ‘menolong’ (agama) Allah, dengan bersikap tetap istiqomah, yakni tetap ‎berjalan di atas jalan Allah, tidak menyekutukan-Nya, menaati segala perintah-‎Nya, serta menjauhi segala larangan-Nya, maka Allah akan mengokohkan pendiriannya serta ‎memantapkan hatinya.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Bill Gates Cerai dengan Istri hingga DPR FPKS Sebut Pemerintah Gagal Soal Utang

Meski harus berjuang sekuat tenaga ‎dalam menghadapi segala persoalan hidup yang menderanya. Mereka tidak akan mudah berubah sedikit pun, baik itu sikap, perilaku, ‎serta ketaatannya kepada Allah SWT.‎

Meski dijerat kemiskinan secara terus-‎menerus melilit hari demi hari, penyakit yang tak kunjung sembuh, bisnis yang gagal, bahkan kehilangan ‎orang yang dicintai karena kecelakaan atau musibah lainnya tidak ‎menghalangi mereka untuk terus taat dan tawakkal kepada Allah.

Di saat lain, ketika kesuksesan telah mereka raih, ketika segala ‎kesenangan hidup mewarnai hari-hari mereka, ketika semua harapan serta ‎cita-cita mereka tercapai, mereka semakin asyik ber-taqarrub, mendekatkan ‎diri kepada Allah SWT.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Flouride dalam Pasta Gigi Bisa Sebabkan Kematian?

Selalu ingin menunjukan rasa syukur untuk ‎Sang Pemberi rezeki, sampai disebut sebagai ‘abdan syakura’ atau hamba yang ‎pandai bersyukur atas segala kelimpahan nikmat serta anugerah yang telah ‎diberikan Allah kepada mereka.

Itulah ciri-ciri orang-orang yang bakal dimantapkan hatinya serta diteguhkan ‎pendiriannya oleh Allah SWT.

Rasa sakit, lapar, kekurangan harta benda, bahkan kehilangan ‎orang yang dicintai tidak menyebabkan mereka putus asa, bahkan semakin ‎meningkatkan ibadah serta ketakwaannya kepada Allah.

Baca Juga: Begini Klarifikasi Rizky Febian Saat Ditanyai Sule Perihal Pernyataannya yang Sudah Tidak Perjaka Lagi

Walaupun suatu ketika dalam hari-hari ‎mereka diwarnai kesenangan serta kebahagiaan hidup. Alih-alih membuai dan ‎melenakan mereka, justru semakin mendekatkan mereka kepada Sang ‎Pemberi kenikmatan dan kesenangan hidup, yakni Allah SWT.‎

Dengan keteguhan hatinya, kesabaran jiwanya, serta penuh ketulusan ‎niat dan keikhlasan dalam ‘menolong’ Allah, memperjuangkan tegaknya ‎agama Allah, yakni dinul Islam, akan selalu ditolong oleh Allah SWT.

Serta, senantiasa mendapatkan petunjuk jalan menuju jalan Allah SWT, yaitu jalan kebenaran, kebahagiaan dan ‎kesuksesan, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak.

“Dan orang-orang yang ‎berjuang untuk (menegakkan agama) Kami, pasti Kami akan menunjukkan ‎mereka kepada jalan-jalan Kami (yang benar).” (Q.S. Al-Ankabut: 69)‎.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Tags

Terkini

Terpopuler