Network
PR CIREBON - Glenn Fredly Deviano Latuihamallo merupakan penyanyi, penulis lagu, serta produser legendaris dari Indonesia Timur.
Meski sudah tiada, nampaknya sosok Glenn kembali hadir melalui rangkaian karyanya yang dibawakan kembali oleh sejumlah musisi Tanah Air.
'Wave of Cinema: Surat dari Timur' adalah salah satu konser daring yang merupakan penutup rangkaian Konser Wvae of Cinema, kolaborasi bioskop online dan Visinema Music ini merupakan cara para sahabat Glenn yang ingin mengenang sosoknya dengan menyanyikan kembali karya-karyanya.
Baca Juga: Merasa Tak Dilibatkan, DPR Bingung: Merdeka Belajar Harus Survei Karakter, Memang Bisa ?
"'Surat dari Timur' adalah surat cinta kami pada musisi besar seorang Glenn Fredly, yang selalu memberikan banyak inspirasi untuk kita. Konser ini adalah bentuk aspirasi untuk semua semangat dan perjuangannya," kata Produser Saron Sakina, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News pada 10 Oktober 2020.
Awal mula, konser dibuka oleh Marcello Tahitoe dengan membawakan lagu 'Masih Ada' yang kemudian dilanjut oleh Andien dengan 'Jendela Waktu'.
Konser bergulir dengan sorot lampu panggung menyinari Gamliel yang membawakan lagu 'Pad Satu Cinta', lalu diikuti Marcello kembali dnegan membawakan 'You Are So Beautiful'.
Baca Juga: Menaker Ditodong Jelaskan Ketenagakerjaan dalam UU Cipta Kerja, PBNU Masih Ajukan Uji Materi ke MK ?
Masuk berikutnya diiringi R&B dan Jazz hadir memenuhi panggung melalui penampilan Cantika dengan lagu 'Cukup Sudah' diiringi suara syahdu piano.
Penyanyi wanita lainnya, Rahmania Astriani lalu membawakan 'Malaikat Juga Tahu' dan 'Jejak Langkah'.
Tak hanya syahdu, konser daring ini juga mengajak penonton untuk berdendang mendengar Ivan Nestroman dengan lagu 'Sio Mama0' dan 'Kemanusiaan'.
Disusul oleh penyanyi grup Molukka HipHop Community dengan membawakan lagu 'Puritan', serta diakhiri oleh Maliq & D'essentials melalui lagu 'Seandainya'.
Baca Juga: Trump Klaim Sudah Kebal Covid-19 dan Siap Kampanye Lagi, Dokter: Dia Tak Punya Risiko Penularan
Konser 'Surat dari Timur' terinspirasi dari film layar lebar Indonesia, 'Surat dari Praha' dan 'Cahaya dari Timur: Beta Maluku', film yang keduanya melibatkan Glenn Fredly.
Diiringi dengan cuplikan film dokumentasi yang beragam, memberikan kesan yang mendalam bagi penonton dan membawa kembali masa-masa kejayaan Glenn serta perjuangannya semasa dirinya masih hidup.***
