PR CIREBON - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih mendesak, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyusun rencana induk pendidikan atau cetak biru pendidikan terkait program merdeka belajar.
Sebab, tegas dia, sampai saat ini Komisi X DPR RI tidak dilibatkan dalam penyusunan ataupun pembahasan kurikulum baru tersebut.
"Kita tidak pernah dilibatkan. Maka itu kami minta Menteri Nadiem paparkan dulu program merdeka belajar," kata Fikri dalam dialog kepada PRO-3 RRI, Senin 12 Oktober 2020, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.
Baca Juga: Undang Serikat Buruh Buat Diskusi UU Omnibus Law, Ganjar: Saling Evaluasi, Demi Kawal Usulan PP
Diketahui, Siswa-siswi kelas 6, kelas 9, dan kelas 12 di tanah air tahun ajaran 2020-2021 benar-benar akan merasakan suasana merdeka belajar dalam arti sebenarnya, lantaran sudah tidak masuk sekolah dalam jangka waktu lama karena Covid-19.
Politisi PKS ini meminta, agar Nadiem mengajak semua unsur pemangku kepentingan pendidikan, sehingga kebijakan program merdeka belajar sebagai konsep yang sudah solid dan tersepakati.
Pasalnya, penyederhanaan kurikulum dan asesmen nasional untuk membangun karakter peserta didik tidak semudah membalikan telapak tangan.
Baca Juga: Pamengpeuk Garut Menggelap, 298 Gardu PLN Terendam Banjir hingga Pemadaman Listrik Darurat
Sebaliknya, ungkap dia, grand design atau rencana induk itu bisa bertahan untuk 20 hingga 25 tahun ke depan.
"Bagaimana cara survei karakter semua orang, ini yang jadi pertanyaannya. Karena soal ujiannya kan beda-beda sesuai karakter," pungkasnya.***