Merasa Tak Dilibatkan, DPR Bingung: Merdeka Belajar Harus Survei Karakter, Memang Bisa ?

- 12 Oktober 2020, 11:48 WIB
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim saat menyampaikan pidato di Hari Kesaktian Pancasila 2020 yang ditayangkan secara daring di Jakarta, Rabu 30 September 2020.
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim saat menyampaikan pidato di Hari Kesaktian Pancasila 2020 yang ditayangkan secara daring di Jakarta, Rabu 30 September 2020. /Tangkapan layar YouTube.com/Kemendikbud

PR CIREBON - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih mendesak, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyusun rencana induk pendidikan atau cetak biru pendidikan terkait program merdeka belajar.

Sebab, tegas dia, sampai saat ini Komisi X DPR RI tidak dilibatkan dalam penyusunan ataupun pembahasan kurikulum baru tersebut.
 
"Kita tidak pernah dilibatkan. Maka itu kami minta Menteri Nadiem paparkan dulu program merdeka belajar," kata Fikri dalam dialog kepada PRO-3 RRI, Senin 12 Oktober 2020, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.
 
 
Diketahui, Siswa-siswi kelas 6, kelas 9, dan kelas 12 di tanah air tahun ajaran 2020-2021 benar-benar akan merasakan suasana merdeka belajar dalam arti sebenarnya, lantaran sudah tidak masuk sekolah dalam jangka waktu lama karena Covid-19.
 
Politisi PKS ini meminta, agar Nadiem mengajak semua unsur pemangku kepentingan pendidikan, sehingga kebijakan program merdeka belajar sebagai konsep yang sudah solid dan tersepakati.
 
Pasalnya, penyederhanaan kurikulum dan asesmen nasional untuk membangun karakter peserta didik tidak semudah membalikan telapak tangan. 
 
 
Sebaliknya, ungkap dia, grand design atau rencana induk itu bisa bertahan untuk 20 hingga 25 tahun ke depan.
 
"Bagaimana cara survei karakter semua orang, ini yang jadi pertanyaannya. Karena soal ujiannya kan beda-beda sesuai karakter," pungkasnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x