Ritual Hamil 7 Bulan yang Dimandiin dengan Aurat Terlihat, Bagaimana Hukumnya? Simak penjelasan Buya Yahya

- 17 Mei 2023, 16:15 WIB
ilustrasi- Hamil tujuh bulan
ilustrasi- Hamil tujuh bulan /

 

SABACIREBON- Ritual tujuh bulanan yang sudah menjadi kebiasaan dan bahkan membudaya di sebagian masyarakat hingga kini masih kerap dilakukan oleh pasangan suami istri yang baru menikah, ketika sang istri hamil menginjak tujuh bulan.

 Ritual tujuh bulanan dilaksanakan tiap-tiap daerah. Meski berbeda cara namun biasanya dengan mengusung tema yang serupa, yakni membuat bangunan dari bambu menyerupai rumah dengan ukuran sekitar 2x2m.

Bangunan bamboo itu biasanya digunakan untuk  tempat ritual mandi bunga tujuh rupa kepada pasangan suami istri yang akan melaksanakan ritual tujuh bulanan.

 Baca Juga: Inilah, Setidaknya 4 Tanda Perubahan Perilaku Orang yang akan Meninggal, dalam Menghadapi Syakaratul Maut

Biasanya, ritual tujuh bulanan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan dao-doa keselmatan oleh tokoh agama setempat, kemudian dilanjut siraman atau mandi bunga tujuh rupa di dalam bilik bambo.

Ritual tujuh bulanan dalam pelaksanaannya sang istri akan menggunakan pakaian kain tapitradisional yang dijadikan model kemben, kemudian dihiasi bunga melati sebagai pelengkap asesoris di kepala hingga badannya.

 Yang sering dipertanyakan saat ini, bagaimana menurut pandangan pemuka agama berkaitan dengan, aurat yang terlihat pada saat ibu hamil muda itu dimandiin?. Apalagi acara semacam ini menjadi tontonan keluarga dan tamu undangan.

Baca Juga: Cingcau Mang Ratim dan #Closethedoor Corbuzier Podcast

Pimpinan pondok pesantren Al-Bahjah Cirebon yaitu Buya Yahya, dalam acara tablighnya menyinggung mengenai mandi tujuh bulanan dengan aurat terlihat itu.

Dalam kanal Youtube Al-Bahjah Tv yang berdurasi 3 menit 26 detik  itu. Buya menjawab dengan tegas, atas pertanyaan salah satu jamaahnya.

Ada dua hal yang disikapi oleh Buya Yahya. Pertama, jika dilakukan dengan makna syukuran maka sah dan masuk akal. “Karena 7 bulan kehamilan paling sedikitnya bayi sudahbisa dikeluarkan dari perut, hal tersebut masuk akal ketika dilakukan syukuran, namun banyakhal yang harus dibenahi,” tutur Buya.

  Baca Juga: Sudah Bersihkah hati kita..? Begini Cara Mengetahui Kesehatan Hati Kita, Menurut Aa Gym

Yang kedua, budaya memakai kemben oleh perempuan hingga terlihat auratnya ketika pelaksanaa tujuh bulanan, menurut  Buya,  harus dihapuskan. “Banyak cara yang harus dibenahi. Mandi dan dimandiin itu di kamar mandi bukan di depan orang, malu dong buka aurat!,” tuur Buya.

 Buya juga menekankan acara ritual 7 bulanan ini hanya sebatas syukuran dan tidak boleh berkeyakinan lain, seperti dikaitkan dengan roh sang bayi dan sejenisnya. (Aeni). ***

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah