Mengenal Halloween, Tradisi Setiap 31 Oktober yang Identik dengan Labu Berwajah Seram

- 30 Oktober 2021, 12:20 WIB
Ilustrasi. Berikut beberapa informasi terkait perayaan Halloween yang biasanya tiba pada 31 Oktober 2021 dan identik dengan labu berwajah seram.
Ilustrasi. Berikut beberapa informasi terkait perayaan Halloween yang biasanya tiba pada 31 Oktober 2021 dan identik dengan labu berwajah seram. /QuinceCreative/Pixabay

PR INDRAMAYU – Halloween merupakan salah satu hari yang diperingati pada 31 Oktober setiap tahunnya.

Umumnya Halloween yang dirayakan pada 31 Oktober dikenal oleh masyarakat Indonesia dari film-film Hollywood mengadaptasi alur cerita.

Bahkan beberapa film mengambil latar waktu utama ketika Halloween dirayakan.

Baca Juga: Halloween 2021, Ini Rekomendasi 6 Film dan Series Netflix untuk Nobar dan Bisa Ngeri Bareng

Tradisi ini dikenal dengan memakai kostum atau kegiatan yang berbau mistis di beberapa negara.

Tak hanya itu, tradisi ini juga identik dengan anak kecil yang diberikan permen, labu berbentuk wajah, dan ‘trick or treat’ seperti dalam artikel Jurnalsumsel.pikiran-rakyat.com dengan judul “Kapan Perayaan Halloween dan Ini Fakta-Fakta Di Balik Sejarahnya”.

Perayaan Halloween pada tahun ini kemungkinan tidak bisa dirayakan dengan mobilitas yang tinggi, ini diakibatkan pandemi Covid-19 yang melanda beberapa Negara yang sering merayakan pesta Halloween.

Baca Juga: Link Nonton Jirisan Episode 3 Sub Indo, Saksikan Segera Penampilan Jun Ji Hyun Malam Ini!

Di Indonesia sendiri perayaan Halloween tidak semeriah di negara-negara lain, Helloween biasa dijadikan tema di beberapa pusat perbelanjaan untuk menarik pelanggan.

Fakta-fakta di balik perayaan Halloween.

  1. Samhain tradisi ‘kegelapan dan kematian’

Samhain merupakan istilah dari “Akhir Musim Panas” menandakan musim panen berakhir dan awal musim salju.

Baca Juga: Link Nonton Jirisan Episode 3 Sub Indo, Saksikan Segera Penampilan Jun Ji Hyun Malam Ini!

Perayaan Samhain dianggap sebagai musim ‘kegelapan dan kematian’, ini yang menyebabkan Halloween identik dengan warna oren dan hitam, warna oren berarti ‘musim panen’ dan warna hitam ‘berarti kematian’.

  1. Halloween berasal dari kata “All Hallows’ Eve”

Nama Halloween sebenarnya berasal dari kata “All Hallows’ Eve”, pada awalnya perayaan dilakukan pada 13 Mei lalu Paus Gregorius memindahkannya ke 1 November yang bertepatan dengan hari Samhain.

‘All Hallows Eve’ yang berarti ‘Malam Orang Kudus’ ini diadakan sebelum tanggal 1 November, tepatnya 31 Oktober yang jadi cikal bakal tanggal perayaan Halloween saat ini.

Baca Juga: 6 Cara Menghilangkan Perut Buncit, Salah Satunya Hindari Duduk Terus Menerus!

Orang –orang menyebut nama ‘All Hallows Eve’ dipendekkan menjadi nama ‘Hallow Een’ dan saat ini Helloween menjadi nama yang populer digunakan.

  1. Tradisi trick or treat saat Halloween

Ungkapan trick or treat baru terkenal di AS pada tahun 1950an, saat dunia hiburan menyuarakan kegiatan minta permen atau dikerjain.

Meskipun trick or treat berasal dari tanah Britania Raya, nyatanya disana tidak menggunakan istilah trick or treat, istilah tersebut masuk ke tanah Britania Raya melalui program hiburan AS, film fiksi ilmiah "E.T" (1982) karya Stephen Spielberg.

Baca Juga: 3 Zodiak Ini Mengalami Hari yang Baik Pada 30 Oktober 2021, dari Virgo hingga Aries!

  1. Labu khas Helloween atau Jack-o-latern

Pada awalnya Jack-o-latern tidak menggunakan labu untuk mengekspresikan wajah yang seram, melainkan Jack-o-latern menggunakan umbi-umbian seperti bit, kentang, dan ubi dan dimasukan lilin untuk mengusir arwah, setelah bermigrasi di As, umbi-umbian yang cocok adalah labu, sehingga digunakan sampai saat ini.

  1. Kucing Hitam, Kelelawar, dan Burung Hantu.

Pada saat perayaan Halloween banyak dekorasi menggunakan tema berbagai binatang, salah satunya kucing hitam, kelelawar, dan burung hantu.

Mitos Kucing hitam dan burung hantu identik dengan pembawa kematian.

Baca Juga: Sinopsis Yumi’s Cells Episode 14, Yu Mi Merindukan Kebersamaannya dengan Gu Woong

Kucing hitam pada abad ke-14 di As disebut sebagai jelmaan para penyihir, maka kucing hitam sering dibunuh.

Sedangkan burung hantu, waktu itu jika mendengar cuitan burung hantu maka kematian akan datang, dan burung hantu disebut sebagai jelmaan para penyihir.

Kelelawan yang identic dengan penyihir dikaitkan dengan aktivitas penyihir di malam hari, Menurut mitologi Kelt, kelelawar yang keluar dan masuk sarang menjadi tanda bahwa jam penyihir sudah tiba.*** (Feruzi Yusron/Jurnal Sumsel)

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: Jurnal Sumsel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x