“Kami melihat latah itu suatu perilaku manusia yang hampir enggak bisa dikontrol dan spontan. Kalau dianalogikan, latah ini seperti musik jazz yang lekat dengan improvisasi.
"Di mana ketika para pemainnya harus improvisasi, mereka membuat aransemennya di atas panggung secara spontan,” kata Randy MP.
”Kami berupaya mengasosiasikan latah secara positif melalui musik dalam kolaborasi ini. Latah bukan budaya yang diagung-agungkan di Indonesia, setiap ada hal yang buruk biasanya diasosiasikan dengan latah. Tetapi kalau di dalam musik improvisasi, latah itu bisa menjadi hal yang baik.”
Nikita Dompas ialah Gitaris, bandleader, produser, dan penata musik yang berbasis di Jakarta.
Ia telah tampil di beragam festival bergengsi baik di dalam maupun di luar negeri bersama musikus ternama dari aneka genre—pop, jazz, dan rock.
Sementara, Randy MP ialah Produser, pengarah, penata musik, penulis lagu, dan mixing engineer di Jakarta.
Baca Juga: Tinjau Lokasi Gempa M 6,1 di Malang, Doni Monardo: Rumah yang Rusak Bisa Dilakukan Perbaikan
Ia salah satu pendiri Divisi 62 (label eksperimental/left-field berbasis di Jakarta), anggota dan penulis di Uwalmassa, serta sosok di balik proyek soul-psychedelic yang banyak dicari, Parlemen Pop.***