Network
PR CIREBON – Masih ramai soal pernyataan kontroversial komedian, Pandji Pragiwaksono soal NU, Muhammadiyah dengan FPI, Hanung Bramantyo pun ikut menanggapi.
Seorang produser dan sutradara, Hanung Bramantyo itu ikut tertarik dengan pernyataan Pandji yang tengah trending dibeberapa sosial media.
Hanung Bramantyo menyentil Pandji dan mengajaknya mengobrol. Hal itu disampaikan Hanung Bramantyo dalam kolom komentar cuitan twitter tokoh intelektual NU, Gus Sahal.
Baca Juga: Hasil Penelitian Menunjukkan Sel Embrio Tahap Awal Rentan Serangan Virus Covid-19
"Duh Pandji sini ngobrol dulu sama saya. Biar aku ajak jalan-jalan ke Kauman. Hehe," cuit Hanung Bramantyo, seperti dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari kolom komentar twitter @Sahal_AS.
Menanggapi komentar Hanung, Gus Sahal pun menyaut dan menyebut bahwa tokoh kultural Muhammadiyah sudah muncul.
“Nah kader Muhammadiyah sayap kultural udah turun gunung nih,” ujar Gus Sahal.
Baca Juga: Dinas Keamanan Federal Rusia Berhasil Gagalkan Serangan Teroris Al-Sham
Dalam cuitan tersebut, salah seorang netizen pun ikut membalas komentar Hanung Bramantyo agar tak terpancing dan salah paham dengan pernyataan Pandji.
“Ijin semua pihak tambayun. Itu cuma potongan kalimat, saya ngikuti standup mas @pandji juga. Mohon semua pihak tambayun,” tulis akun bernama @bobsingadikrama.
Menanggapi cuitan netizen tersebut, Hanung Bramantyo pun meluruskan bahwa dirinya tidak bermaksud menyerang Pandji dan hanya ingin mengajaknya jalan-jalan.
Baca Juga: Terkonfirmasi Positif Covid-19, Doni Monardo Dikabarkan Belum Vaksinasi
“Tenang mas. Panji tu temen baik saya. Dia juga main di film saya. Saya juga ikutin stand up nya. Buat yang ini saya cuma pengen ngajak jalan-jalan aja ke Kauman. Hehehe” ujar Hanung.
Sebelumnya, Pandji mulai menjadi perhatian publik lantaran pernyataannya yang membandingkan soal NU, Muhammadiyah dengan FPI.
Dalam kanal YouTube miliknya, Pandji Pragiwaksono mengucapkan bahwa menurut Thamrin Tomagola pada tahun 2012, FPI disukai oleh masyarakat lantaran suka membantu korban bencana sedangkan NU dan Muhammadiyah tidak. ***
