Network
PR CIREBON - Pernyataan yang diberikan oleh stand up komedi Pandji Pragiwaksono mengenai Front Pembela Islam masih menjadi bahan perbincangan di ranah media sosial.
Kali ini komentar Pandji Pragiwaksono yang mengutip perkataan dari Sosiolog Thamrin Tomagola tersebut mendapat komentar dari salah satu kader Nahdlatul Ulama, yaitu Zuhairi Misrawi.
Pria yang akrab disapa dengan Gus Mis ini menyampaikan bahwa setelah dia menyimak komentar Pragiwaksono, membuktikan kalau Pandji salah dalam pergaulan.
Baca Juga: Simak 4 Keutamaan Bulan Rajab, Salah satunya Perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
Gus Mis juga mengatakan kalau Pandji salah memilih guru yang menentukan caranya berpikir dan bertindak.
"Menyimak komentar bro @pandji tentang NU dan Muhammadiyah, membuktikan betapa salah gaul"
"Salah memilih guru akan menentukan cara berpikir dan bertindak seseorang," cuit Gus Mis, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @pandji pada Jumat, 22 Januari 2021.
Baca Juga: Masih 21 Tahun, Maya Nabila Jadi Mahasiswi S3 ITB Termuda
Menyimak komentar bro @pandji tentang NU dan Muhammadiyah, membuktikan betapa salah gaul dan salah memilih guru akan menentukan cara berpikir dan bertindak seseorang. Soal FPI ini, dulu di acara Metro TV, saya sudah jelaskan kepadanya soal FPI. Ia tahu aksi-aksi intoleran FPI kok— Gus Mis (@zuhairimisrawi) January 22, 2021
Ditambahkannya bahwa persoalan mengenai FPI itu sebelumnya ada di salah satu media televisi nasional.
Gus Mis mengakui kalau dia pernah menjelaskan soal FPI kepada pandji.
"Soal FPI ini, dulu di acara Metro TV, saya sudah jelaskan kepadanya soal FPI. Ia tahu aksi-aksi intoleran FPI kok," kata Gus Mis.
Baca Juga: Tekan Penyebaran Covid-19 di Kota Bandung, Mang Oded Minta Penyintas Donorkan Plasma Darah
Pernyataan Pandji yang mengutip Thamrin Tomagola adalah perihal kehadiran FPI yang berada dekat dengan rakyat saat itu.
Dikatakan Pandji bahwa dia pernah mendengar Thamrin Tomagola mengatakan FPI hadir karena dua organisasi masyarakat yang besar sudah jauh dari rakyat, yaitu NU dan Muhammadiyah.
Disebutnya mereka sebagai elit politik, sementara FPI lebih dekat ke rakyat, hal ini dikatakan setelah melihat kejadian yang terjadi pada 2012.***
