Dapat Peringatan dari Kerajaan Inggris, Netflix Tidak akan Tambah Klaim The Crown adalah Fiksi

- 7 Desember 2020, 12:24 WIB
Serial The Crown musim keempat menjadi kontroversi karena menampilkan Pangeran Charles sebagai sosok jahat.
Serial The Crown musim keempat menjadi kontroversi karena menampilkan Pangeran Charles sebagai sosok jahat. //Netflix/Dailymail

PR CIREBON – Netflix mengatakan tidak memiliki rencana untuk menambahkan sebuah pernyataan bahwa serial The Crown adalah cerita fiksi.

"Kami selalu menampilkan 'The Crown' sebagai sebuah drama dan kami sangat yakin pelanggan kami memahami bahwa ini adalah karya fiksi yang secara luas didasarkan pada peristiwa sejarah," ujar juru bicara Netflix pada Senin, 7 Desember 2020.

"Oleh karenanya, kami tidak memiliki rencana dan tidak perlu untuk menambahkan sebuah pernyataan peringatan untuk publik," lanjut juru bicara itu.

Baca Juga: Dua Menteri Disikat KPK dalam Waktu yang Berdekatan, PKS: 'Budaya Proyek' Penyebab Maraknya Korupsi

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News, tanggapan Netflix tersebut datang tak lama setelah sekretaris budaya Inggris Oliver Dowden meminta kepada layanan streaming film itu untuk menambahkan peringatan yang menjelaskan bahwa serial itu adalah sebuah drama.

Sementara itu, Helena Bonham Carter, yang telah memerankan Putri Margaret di musim tiga dan empat juga angkat bicara di tengah protes yang mengatakan bahwa produser memiliki tanggung jawab moral untuk mengingatkan pemirsa bahwa acara tersebut didramatisasi.

"Saya merasa sangat yakin, karena saya pikir kami memiliki tanggung jawab moral untuk mengatakan, 'Tunggu teman-teman, ini bukan.. ini bukan doku-drama, kami membuat drama'. Jadi mereka adalah dua entitas yang berbeda," katanya.

Baca Juga: Ustaz Maaher Menangis, Habib Husin: Dari Dulu Kyai NU Dihina, Ngeles Silakan, Buktikan di Pengadilan

Serial The Crown yang bercerita tentang keluarga kerajaan Inggris pertama kali tayang pada 2016, namun baru pada musim keempat menimbulkan kontroversi yang paling banyak.

Hal ini disebabkan oleh penggambaran tentang pernikahan dan perceraian Pangeran Charles dan Putri Diana. Mantan sekretaris pers Istana Buckingham mengecam pertunjukan itu karena menampilkan Pangeran Charles sebagai seorang yang jahat.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah