PR CIREBON – Dua tahun belakangan ini, film berbahasa Korea seperti Parasite dan Minari sukses dalam ajang Academy Awards atau Oscars, termasuk dalam nominasi music score asli terbaik.
Didukung kesuksesan film berbahasa Korea di Oscar itu, beberapa musisi Korea terjun dalam industri pefilman untuk menciptakan soundtrack dan music score.
Penyanyi dan penulis lagu Lee Jin-ah misalnya, yang memulai debutnya sebagai penata musik film, membuat musik latar untuk film Children Are Happy yang tayang di bioskop lokal Korea pada 5 Mei.
Baca Juga: Bagi-bagi THR kepada Karyawannya, Andre Taulany: Pantun Dulu
Film tersebut berkisah tentang seorang anak berusia sembilan tahun bernama Dai, yang ibunya dirawat di rumah sakit dan ayahnya sepertinya tidak pernah ada. Dai kesepian, tapi dia segera mendapat teman baru di sekolah pindahannya.
Mengetahui bahwa dia akan segera mengucapkan selamat tinggal pada ibunya yang sakit, Dai memutuskan untuk mengunjungi rumah sakit sendirian.
"Saya benar-benar penggemar Lee Jin-ah. Untungnya, dia tertarik untuk membuat soundtrack ketika saya memintanya untuk mengerjakan film tersebut," kata sutradara Lee Ji-won pada konferensi pers baru-baru ini untuk film tersebut, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari The Korea Times.
"Sangat memuaskan bekerja dengannya, karena saya bisa merasakan kepribadiannya yang hangat dan kemurahan hatinya dalam musiknya. Saya pikir dia benar-benar menangkap semangat dan emosi film itu," tambahnya.
Lee, yang memulai debutnya sebagai penyanyi dengan tampil di musim keempat K-pop Star pada tahun 2015, dikenal karena suara dan kemampuan komposisi yang menenangkan.
Penyanyi dan penulis lagu itu menangkap semangat murni dan keindahan anak-anak melalui suara ikonik dan melodi yang manis.
Baca Juga: Elon Musk Ungkap Dirinya Menderita Sindrom Asperger Saat Jadi Pembawa Acara SNL
Produser musik Ecobridge juga mengambil bagian dalam film yang digerakkan oleh musik, The Box, yang ditayangkan perdana pada bulan Maret.
Dibintangi oleh Chanyeol EXO, film ini berkisah tentang seorang musisi bernama Ji-hoon, yang hanya bisa bernyanyi ketika dia berada di belakang.
Dia bertemu dengan produser musik yang pernah populer (Cho Dal-hwan) dan pengamen untuk mengatasi rasa takutnya dan maju ke depan.
Baca Juga: Soroti Larangan Mudik Lebaran 2021, Ganjar Pranowo: Boleh Silahkan, tapi Virtual Saja
Ecobridge dengan cermat mengaransemen lagu-lagu populer, termasuk Without You dari Badfinger (dipopulerkan oleh Mariah Carey), Happy dari Pharrell Williams, A Sky Full of Stars dari Coldplay, dan My Funny Valentine karya Rodgers and Hart.
Selain membuat perubahan luar biasa, ia menulis komposisi asli untuk film tersebut seperti Break Your Box.
Ia dikabarkan sangat fokus dalam mengungkap kemampuan vokal tersembunyi Chanyeol yang lebih dikenal publik sebagai seorang rapper.
Baca Juga: Soroti WNA Masuk ke Indonesia, Ketum KNPI Haris Pertama: Covid-19 Sudah Nggak Ada?
Tahun lalu, rapper dan produser musik Primary juga ambil bagian dalam film, Time to Hunt, sebagai penata musik.
Insan film Korea, Yoon Sung-hyun, mengungkapkan bahwa dia meminta Primary untuk mengerjakan soundtrack dan tujuannya adalah untuk membuat lagu untuk awal film.
"Primary mampu menciptakan berbagai gaya musik, termasuk jazz, R&B, hip-hop, elektronik dan rock," kata Yoon dalam wawancara pers untuk film tersebut.
Baca Juga: Puing-puing Roket Tiongkok Long March 5B Jatuh ke Samudra Hindia Dekat Maladewa
"Seperti Hans Zimmer, ada banyak komposer soundtrack yang telah sukses berkarier di musik pop. Meskipun ini adalah film pertama untuk Primary, kami dapat bereksperimen dengan berbagai jenis musik terlepas dari genre, seperti hip-hop dan ambient."
Penyanyi dan penulis lagu Sunwoo Jung-a, yang sebelumnya adalah penyanyi jazz dan produser YG Entertainment, telah mengerjakan soundtrack film sejak 2005.
Dia telah berpartisipasi dalam film seperti You're My Sunshine (2005) Two Faces of My Girlfriend (2007) dan Members of the Funeral (2018).
Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di India Belum Mereda, Tekanan untuk Lakukan Lockdown Nasional Semakin Kuat
Pada tahun 2018, Sunwoo mendapatkan pujian kritis karena mengungkapkan rasa putus asa yang dirasakan oleh para remaja melalui musiknya di After My Death (2018).***