Teknologi Hijau dan Kolaborasi: Kebangkitan Industri Keramik Indonesia

- 26 Juni 2024, 18:00 WIB
Investasi di industri keramik terus berkembang, mendorong peningkatan kapasitas, perolehan devisa, dan penyerapan tenaga kerja.
Investasi di industri keramik terus berkembang, mendorong peningkatan kapasitas, perolehan devisa, dan penyerapan tenaga kerja. /ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Ketiga, sebagai penghalang non-tarif yang memastikan barang dari negara lain memenuhi persyaratan keamanan, keselamatan, dan kesehatan lingkungan. Dengan demikian, penerapan standardisasi di bidang industri keramik dan mineral berujung pada peningkatan daya saing nasional secara keseluruhan.

BBSPJIKMN Bandung, sebagai UPT di bawah BSKJI, berperan penting memastikan komoditas keramik dan mineral nonlogam yang dihasilkan industri dalam negeri memenuhi standar mutu yang berlaku. Dalam acara temu usaha industri bertema “Peran Standardisasi Industri Keramik dan Mineral Nonlogam untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional,” Kepala BBSPJIKMN, Azhar Fitri, menyatakan kegiatan ini bertujuan memfasilitasi kolaborasi antara pemangku kepentingan industri, memberikan wawasan tentang tren terbaru dan tantangan di pasar global, memperluas jaringan bisnis dan peluang kerja sama, serta mendorong keberlanjutan dan penggunaan teknologi hijau dalam industri.

Acara ini juga mengadakan seminar yang membahas pengamanan industri dalam mendukung daya saing industri nasional, tantangan dan daya saing industri keramik nasional, penerapan sertifikasi industri hijau di bidang keramik, serta paparan dari perwakilan SIRIM Malaysia tentang “Understanding SIRIM: Malaysia’s Standard of Excellence.” Kegiatan ini dihadiri oleh pelaku industri dalam negeri, asosiasi, lembaga pemerintahan lintas sektoral, serta pegawai dari satuan kerja di lingkungan Kemenperin.

Sebagai bagian dari rangkaian acara, dilakukan penandatanganan MoU kerja sama dengan PT Bamas Mulia Feldsparindo untuk optimalisasi teknologi pengolahan feldspar menggunakan teknologi magnetic separator. Selain itu, diserahkan sertifikat kompetensi SDM industri keramik kepada PT Lucky Indah Keramik, PT Narumi Indonesia, dan PT Roca Refractories. Sertifikat Sistem Manajemen Mutu (SMM) juga diberikan kepada PT Rumah Keramik Indonesia, serta Sertifikat Industri Hijau kepada PT Muliaglass dan PT Sango Ceramics Indonesia.

Kegiatan temu usaha industri ini diharapkan dapat mendukung dan mendorong kinerja industri keramik dan mineral nonlogam nasional agar menjadi lebih baik, serta memperkuat daya saing industri nasional di pasar global.***

Halaman:

Editor: Buddy Nugraha

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah