Arab Saudi Tawarkan Kontrak Tiga Tahun untuk Peningkatan Layanan Haji Jamaah Indonesia

- 30 Juni 2024, 23:20 WIB
ILUSTRASI HAJI: Pemerintah Kerajaan Arab Saudi buka peluang baru bagi penyediaan layanan ibadah haji dengan menawarkan kontrak jangka panjang tiga tahun.
ILUSTRASI HAJI: Pemerintah Kerajaan Arab Saudi buka peluang baru bagi penyediaan layanan ibadah haji dengan menawarkan kontrak jangka panjang tiga tahun. /Kementerian Agama/

SABACIREBON - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi membuka peluang baru bagi penyediaan layanan ibadah haji dengan menawarkan kontrak jangka panjang tiga tahun khusus untuk jamaah haji Indonesia.

Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan persiapan dan kualitas layanan haji.

"Salah satu yang muncul dalam surat yang disampaikan kepada Menteri Agama Republik Indonesia dari Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi adalah mengenai kontrak tiga tahun, khususnya di Masya’ir," ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu 30 Juni 2024.

Pernyataan ini disampaikan Hilman saat pertemuan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dengan Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Abdul Fattah Masyath, di kantor Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Makkah.

Menurut Hilman, Kerajaan Saudi mendorong agar semua misi haji, termasuk Indonesia, dapat mempersiapkan penyelenggaraan ibadah haji lebih awal. Dengan kontrak jangka panjang, persiapan fasilitas dan layanan dapat dilakukan lebih matang, memberikan kepastian penggunaan dan kerja sama.

"Kita diskusikan juga mengenai tempat, terkait kesediaan dan kepastian tempat pada saat Armuzna (Arafah-Muzdalifah-Mina), serta skenario-skenario baru yang bisa dijalankan, dikembangkan, dan diperkuat oleh misi haji, termasuk Indonesia," ujar Hilman.

Selain membahas kontrak jangka panjang, kedua pihak juga mendiskusikan regulasi yang telah dijalankan serta perubahan regulasi terkait penyelenggaraan haji. Hilman mengungkapkan bahwa akan ada beberapa perkembangan yang saat ini masih dirumuskan untuk penyelenggaraan haji mendatang, baik reguler maupun haji khusus.

"Dari hasil diskusi, nampaknya akan ada beberapa perkembangan yang saat ini mereka masih rumuskan untuk penyelenggaraan haji yang akan datang, baik reguler maupun haji khusus. Ini akan terus kita update ke depan," jelas Hilman.

Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Abdul Fattah Masyath, juga menyampaikan apresiasi kepada misi haji Indonesia atas suksesnya pelaksanaan puncak haji di Armuzna. Ke depan, PPIH akan merumuskan skenario-skenario baru untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi jamaah, termasuk tanazul yang lebih terorganisir dan siap.

Halaman:

Editor: Fabian DZ

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah