Kinerja Sektor Perbankan di Jabar Tumbuh Positif. Kedua Terbesar setelah Jakarta

SABACIREBON – Perkembangan sektor perbankan di Jawa Barat pada  Desember 2023 menunjukkan pertumbuhan positif yang tercermin dari penyaluran kredit atau pembiayaan sebesar 6,50 persen (year on year).

Total nominal pembiayaan mencapai Rp603,7 triliun, dan market share sebesar 8,5 persen dibandingkan dengan total pembiayaan nasional.

Jawa Barat menjadi provinsi dengan penyaluran pembiayaan terbesar kedua setelah DKI Jakarta.

Baca Juga: iPhone 15: Revolusi Teknologi dalam Genggaman Tangan

Selain itu, indikator kinerja perbankan lainnya juga mengalami pertumbuhan:

• Aset tumbuh sebesar 3,71 persen (year on year).
• Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 4,04 persen (year on year).
• Non-Performing Loan (NPL) membaik menjadi 3,23 persen, dibandingkan dengan posisi Desember 2022 yang sebesar 3,25 persen.

Kinerja Bank Umum yang berkantor pusat di Jawa Barat juga mengalami pertumbuhan positif:

• Aset tumbuh sebesar 4,01 persen (year on year).
• DPK tumbuh sebesar 4,46 persen (year on year).
• Kredit tumbuh sebesar 9,17 persen (year on year).
• NPL terjaga dengan baik, yaitu 1,25 persen.

Baca Juga: Kolaborasi Jabar Digital Academy AWS dan Alkademi: Meningkatkan Kemampuan Digital

Pembiayaan Bank Umum Konvensional di Jawa Barat mencapai Rp522,2 triliun atau tumbuh 5,78 persen (year on year), dengan market share sebesar 86,5 persen dibandingkan dengan seluruh pembiayaan di Jawa Barat. Dari sisi NPL, dapat terjaga pada level 3,07 persen.

Pembiayaan Bank Umum Syariah Jawa Barat mencapai Rp59,5 triliun atau tumbuh 13,04 persen (year on year), dengan market share sebesar 9,9 persen dibandingkan dengan seluruh pembiayaan di Jawa Barat. Dari sisi NPF, terjaga pada level 2,11 persen.

Pembiayaan BPR/BPRS Jawa Barat mencapai Rp22,0 triliun atau tumbuh 6,87 persen, dengan market share sebesar 3,6 persen dibandingkan dengan seluruh pembiayaan di Jawa Barat. Namun, dari sisi NPL, terpantau cukup tinggi pada level 10,17 persen.