APBN 2024 Dirancang untuk Ketahanan Ekonomi di Tengah Gejolak Global

- 30 Oktober 2023, 20:49 WIB
Kebijakan APBN 2024 harus menyasar, antara lain, penguatan kualitas SDM, pembangunan infrastruktur, peningkatan nilai tambah SDA, dan penguatan deregulasi dan institusi.
Kebijakan APBN 2024 harus menyasar, antara lain, penguatan kualitas SDM, pembangunan infrastruktur, peningkatan nilai tambah SDA, dan penguatan deregulasi dan institusi. /ANTARA FOTO

SABACIREBON - Indonesia, dalam menghadapi ketidakpastian global, terus memantau perkembangan dunia melalui kebijakan fiskal, termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). APBN berperan sebagai alat penahan guncangan ekonomi.

Presiden Jokowi telah menandatangani Undang-Undang nomor 19 tahun 2023 tentang APBN 2024 dengan anggaran sebesar Rp3.325 triliun, lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

APBN 2024 menunjukkan kontinuitas dengan Rancangan UU sebelumnya, menggarisbawahi ketahanan ekonomi makro Indonesia di tengah gejolak global.

Baca Juga: Dinas Kesehatan Kota Cimahi Minta Warga Waspada Wabah Cacar Monyet

Indonesia mencatatkan inflasi yang lebih rendah dibandingkan dengan banyak negara lain, sementara pertumbuhan ekonomi tetap kuat.

Selain itu, neraca perdagangan surplus selama 38 bulan berturut-turut, mengembalikan Indonesia ke kategori negara berpenghasilan menengah ke atas.

Konsolidasi fiskal juga berhasil dengan defisit kurang dari 3 persen terhadap PDB, satu tahun lebih cepat dari target semula.

Baca Juga: Atur Strategi Kemenangan Prabowo - Gibran, Partai Koalisi Indonesia Maju Gelar Pertemuan Perdana

Pada saat yang bersamaan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga menekankan pesan dari Presiden Jokowi agar APBN 2024, terutama dari sisi domestik, harus dilakukan untuk mencapai keempat tujuan besar tahun 2024.

Apa saja empat tujuan besar itu? Pertama, penghapusan kemiskinan ekstrem. Kedua, penurunan stunting. Ketiga, peningkatan investasi, dan keempat pengendalian inflasi.

Indonesia proyeksikan pertumbuhan ekonomi 5,3-5,7 persen, inflasi 1,5-3,5 persen, nilai tukar Rp14.800-Rp15.400, harga minyak mentah $75-$85 per barel, lifting minyak 592-651 ribu bph, dan lifting gas 1.007-1.058 boepd.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Kasus Penistaan Agama Panji Gumilang di Limpahkan Ke Kejaksaan Negeri Indramayu

"Saya harap, seluruh desain kebijakan APBN #UangKita ini dapat membantu mencapai visi bangsa kita. Menuju Indonesia Maju 2045," pungkasnya.

Sasaran APBN 2024 adalah pemulihan ekonomi, dengan target penurunan kemiskinan dan tingkat pengangguran.

Kondisi ekonomi global yang tidak pasti, seperti ketegangan AS-Tiongkok, tetap menjadi risiko yang perlu diantisipasi.

Meskipun demikian, APBN 2024 dirancang untuk mengatasi tekanan eksternal dan menjaga stabilitas ekonomi dalam situasi yang penuh turbulensi.

Kebijakan fiskal yang prudent dan postur APBN yang sehat telah membuktikan diri sebagai penahan guncangan selama beberapa tahun terakhir.***

 

 

Editor: Otang Fharyana

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x