Baca Juga: Bapenda Jawa Barat 2023 akan Optimalkan Penerimaan dari Aset dan Barang Milik Daerah
Dari sekian banyak ikan yang mati, ada sebagian kecil ikan yang dinilai masih layak dikonsumsi. Nano dan para pemilik KJA mengangkut ikan-ikan tersebut untuk dibagikan kepada warga di sekitar Waduk Jatiluhur.
Pembagian ikan tersebut disambut antusias warga seperti diungkapkan Koordinator Angkutan Sungai Danau Penyeberangan Waduk Juanda Atim Priantono.
“Warga senang mendapatkan ikan yang masih bisa dimakan,” katanya.
Atim menjelaskan, kematian ikan tersebut biasanya akibat kekurangan sinar matahari dan oksigen di dalam air.
Baca Juga: Hukuman Mati dan Penolakan Kasasi Heri Wirawan Sang Pemerkosa Santri. Simak Alasannya
Hal itu dipicu hujan dengan intensitas yang terlalu tinggi di sekitar KJA seperti yang terjadi pada akhir 2022 lalu.
Akibatnya, suhu air di Waduk Jatiluhur turun drastis sehingga banyak ikan yang tak bisa bertahan.
“Ikannya pada mabuk di wilayah/zona 4 dan 5 dari Pasirlaya ke atas, untuk zona 1-3 masih aman,” ujar Atim.
Untungnya, kondisi cuaca di sekitar Waduk Jatiluhur mulai cerah. Atim meyakini ikan-ikan tersebut telah mendapatkan cukup asupan sinar matahari. Ia pun hanya bisa berharap kondisi cuaca terus membaik hingga masa panen ikan nanti.