Ditengah Pandemi Covid 19, Produksi Padi di Kabupaten Cirebon Tetap Surplus

- 26 Juni 2022, 07:06 WIB
Persawahan di Pantura./pikiran-rakyat.com
Persawahan di Pantura./pikiran-rakyat.com /

Oleh: Irhamah Saffanah Salsabila

CIREBON atau banyak orang mengenal kota ini dengan sebutan kota wali atau juga kota udang merupakan sebuah kota yang terletak di daerah pantai utara Provinsi Jawa Barat bagian Timur yang sebagian besar daerahnya merupakan dataran rendah dan sebagian kecilnya merupakan perbukitan. Kabupaten Cirebon juga adalah salah satu daerah agraris di Provinsi Jawa Barat selain Kabupaten Indramayu.

Cirebon juga memiliki letak wilayah yang strategis sehingga dapat dengan mudah
memasarkan hasil pertanian mereka. Meskipun begitu, letak wilayah tersebut ternyata juga membuat petani di Kabupaten Cirebon memiliki tantangan dalam memproduksi padi mereka.

Baca Juga: Ayo, Jangan Lewatkan Pasar Kreatif di Bandung Mulai Awal Juli

Letak wilayah tersebut membuat Cirebon memiliki curah hujan yang rendah, sehingga banyak petani yang mengalami kekeringan bahkan beberapa tidak bisa menanam lahan mereka. Kekeringan menyebabkan petani kesulitan dalam mengairi lahannya, sehingga resiko gagal panen menjadi semakin besar. Beberapa petani harus memanfaatkan pompa air karena curah hujan yang rendah dan sumber air di wilayah Cirebon yang sudah berkurang.

Tidak hanya curah hujan, belum normalnya sungai pembuangan juga menyebabkan sering terjadinya banjir saat musim hujan, sehingga lahan pertanian terendam banjir.

Meskipun sampai saat ini masih memiliki beberapa kendala diatas, Kabupaten Cirebon selama ini sukses menjadi salah satu lumbung padi nasional, ditunjukkan dengan produksi padi Kabupaten Cirebon yang sukses mencapai surplus setiap tahunnya. Karena sukses mencapai surplus setiap tahunnya, pada tahun 2019 Kabupaten Cirebon juga berhasil dipilih menjadi satu-satunya pilot project lumbung pangan di Jawa Barat.

Baca Juga: ATM Beras Entaskan Kemiskinan di Kota Bandung

Pilot project merupakan sebuah program Jabar Juara Lahir Bathin yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Cirebon disebut mempunyai potensi besar untuk menjadi daerah swasembada pangan karena memiliki lahan pertanian yang luas, kesuburan tanah yang masih relative tinggi dan semangat yang tinggi dari para petaninya.

Bertahan

Bupati Cirebon, Imron Rosyadi menuturkan bahwa produksi padi rata – rata di
wilayah Cirebon mencapai 545.269 ton gabah kering giling (GKG) per tahun. Bahkan
produksi beras di Kabupaten Cirebon surplus rata-rata 90 ribu ton per tahun, menurut sang Bupati.

Pemerintah menargetkan produksi padi di Cirebon mencapai 572 ribu ton GKG untuk
tahun 2024. Akan tetapi, untuk merealisasikan target tersebut perlu adanya peningkatan luas tanam pertahun agar produksi padi semakin meningkat.

Baca Juga: Walikota Nyatakan PPDB SD dan SMP di Kota Bandung Sesuai Aturan

Adanya pandemi pada tahun 2020 memberikan banyak dampak negatif pada berbagai lini kehidupan, termasuk diantaranya adalah sektor ekonomi yang mengalami kemerosotan yang drastis akibat terbatasnya akses untuk keluar rumah. Namun, ditengah merosotnya sebagian besar sektor ekonomi, sektor pertanian adalah sektor yang mampu bertahan dari kontraksi tersebut.

Bahkan produksi padi Indonesia ditengah pandemi meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pandemi covid-19 memang juga berdampak pada sektor pertanian, namun bisa dibilang dampak tersebut tidaklah besar dibandingkan
sektor ekonomi yang lainnya.

Bisa dibilang bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang paling aman dari dampak pandemi covid-19. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian
merupakan solusi dari banyaknya dampak dari pandemi covid-19, termasuk merosotnya sektor ekonomi.

Baca Juga: Ini Ketentuan Waktu Menyembelih Hewan Kurban

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis secara resmi pada tanggal 12 Juli
2021, tercatat bahwa pada tahun 2019 total produksi padi di Indonesia adalah sebesar 54,61 juta ton sedangkan pada tahun 2020 total produksi padi di Indonesia adalah sebesar 54,65 juta ton atau meningkat sebesar 0,08% dibandingkan tahun 2019.

Meskipun produksi padi Indonesia terus mengalami surplus, Indonesia belum bisa menandingi China sebagai negara produksi padi tertinggi di dunia. Jumlah produksi beras pada periode 2020/2021 adalah mencapai 508,8 juta ton, naik sekitar 10 juta ton dari periode sebelumnya.

Di periode 2020/2021, Indonesia berhasil menempati peringkat empat, dengan hasil 34,5 juta ton beras.

Baca Juga: Masih Ada Kesempatan Daftar Beasiswa PTKI

Cirebon sendiri menjadi salah satu kota yang menyumbang banyak produksi padi
untuk Indonesia. Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon menyebutkan produksi padi pada 2021 dengan mencapai 576 ribu ton gabah kering giling (GKG).

Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun lalu yang produksinya mencapai 552 ribu ton GKP. Dengan peningkatan tersebut Kabupaten Cirebon Kabupaten Cirebon pada tahun 2021 mengalami surplus sebanyak 80 ribu ton.

Kenaikan ini diperkirakan karena cuaca pada tahun 2021 yang cukup baik untuk penanaman padi, meskipun masih ada beberapa daerah yang mengalami
gagal tanam dan harus ditanam ulang karena banjir.

Baca Juga: Pengamat Ragukan Langkah Mendag Turunkan Harga Minyak Goreng Membuahkan Hasil

Tidak berpengaruh

Pada tahun 2020 Kementrian Pertanian Kabupaten Cirebon mendorong terlaksananya kegiatan optimalisasi peningkatan IP padi 400 dimana pada tahun 2021 sudah terdapat 250 hektar yang telah berhasil melakukan empat kali tanam padi jenis super genjah dengan umur sekitar 75 - 80 hari setelah tanam. Namun menurut Imron Rosyadi saat ini Kabupaten Cirebon sendiri masih mengalami beberapa kendala dalam mencapai IP 300.

Salah satu kendala yang dialami Kabupaten Cirebon adalah masalah keterbatasan tenaga kerja saat sedang panen raya, sehingga terjadilah keterlambatan pada panen dan pasca panen yang menyebabkan kualitas gabah menurun. Maka, dibutuhkan mesin panen dengan teknologi modern serta alat pengering dengan teknologi modern agar dapat mengamankan hasil panen dan menjaga kualitas gabah.

Baca Juga: Tentang Syarat dan Kriteria Badal Haji, Ini Keterangan Resmi dari Kementerian Agama RI

Untuk tahun 2020, meskipun tidak sebanyak produksi padi pada tahun 2021, pada
tahun ini Kabupaten Cirebon juga sebenarnya mengalami surplus yang lumayan besar.

Menurut Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, untuk produksi gabah kering giling di Kabupaten Cirebon pada tahun 2020 jumlahnya adalah sekitar 561 ribu ton lebih dan apabila dijadikan beras maka bisa mencapai angka 372 ribu ton.

Sementara untuk luasnya, khususnya tanaman padi mencapai 45 ribu hektare, dan 90 ribu hektare untuk luas tanaman padi pada tahun 2020.

Baca Juga: Bus Pembawa Rombongan Guru SD Terjun ke Jurang, 3 Tewas Belasan Luka-Luka

Adanya pandemi covid-19 ternyata tidak mempengaruhi produktivitas padi Kabupaten Cirebon.

Dibuktikan dengan produksi padi Kabupaten Cirebon yang tetap
mencapai surplus seperti pada tahun tahun sebelum pandemi hadir. Bahkan, Kabupaten Cirebon mampu lebih meningkatkan produktivitas padi mereka di tengah pandemi pada tahun 2021, dengan mengalami surplus sebanyak 80 ribu ton.

Imron Rosyadi selaku Bupati Kabupaten Cirebon menuturkan, pandemi covid-19 tidak berdampak besar terhadap keberlangsungan sektor pertanian di wilayahnya. Walaupun demikian, sampai saat ini irigasi masih menjadi persoalan yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah Kabupaten Cirebon.

Baca Juga: 63.134 Orang Calon Jemaah Haji Indonesia sudah sampai Arab Saudi, 53.512 Orang sudah Berada Mekkah

Agar persoalan tersebut dapat diselesaikan, pemerintah kabupaten Cirebon harus terus melakukan penyuluhan dan pelatihan kepada para petani di Kabupaten Cirebon agar nantinya para petani dapat memahami perkembangan teknologi dan informasi khususnya di sektor pertanian sehingga para petani dapat menjadi lebih kreatif dalam segi perdagangan dan tetapterjaga ketahanan pangan di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Cirebon.***

Editor: Aria Zetra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x