Adi juga menyingung janji Jokowi yang akan menstabilkan harga minyak goreng 14.000 per liter dalam waktu 2 minggu, tapi tidak terealisasi. Kalo tidak diatur, pengusaha minyak goreng akan melihat peluang, untung menjual migor dalam negeri atau mendingan mengekspor.
Baca Juga: Ini dia...Upaya Menyelundupkan Sabu Melalui Botol Sampo..
Sementara pendengar lainnya Widi, janji Jokowi untuk menstabilkan harga migor dalam dua minggu yang gagal menunjukkan ketidak-mampuan para pembantunya. Ganti saja para mentrinya.
Firman Turmantara menyatakan secara pribadi ia amat tidak setuju dengan pencabutan subsidi migor curah.
Baca Juga: Jaksa di Lahat Saweran, Kejaksaan Agung Perintahkan Kejati Sumatera Selatan untuk Mengusutnya
Pencabutan subsidi bagi masyarakat bawah ini, bagi Firman, belum bisa menangkap logika kemanusiaan. Hasil survey ke beberapa daerah, menunjukkan problem mendasar bangsa sudah memuncak.
Berubah-rubahnya kebijakan, menurut Firman, diduga karena belum pemecahan hasil duduk bersama pemangku kebijakan dan stakeholder migor. “Lebih banyak kebijakan spontan, tanpa perhitungan dampak. ***