Menjaga Pasokan Beras Aman: Strategi dan Perhatian Khusus Pemerintah di Tahun 2024

13 Maret 2024, 18:03 WIB
ilustrasi /bing/ai

SABACIREBON - Pemerintah Indonesia menegaskan kesiapan pasokan beras menjelang Lebaran 2024. Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) menjadi fokus utama untuk memastikan ketersediaan beras dengan harga terjangkau.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengingatkan petani untuk segera melakukan persiapan tanam, menyusul proyeksi produksi beras mencapai 3,51 juta ton pada Maret 2024. Produksi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah.

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa stok beras mencukupi untuk Ramadan dan Idulfitri, dengan jumlah saat ini mencapai 1,4 juta ton dan akan ditambah dengan beras impor, total menjadi 2 juta ton.

Baca Juga: Strategi Efektif Penanggulangan Tuberkulosis (TB) di Indonesia

Direktur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi, menjamin ketersediaan stok beras Bulog sebanyak 1,2 juta ton, menjadikannya sebagai alternatif berkualitas untuk masyarakat menjelang Lebaran.

Program SPHP menetapkan harga beras zona 1 sebesar Rp10.900 per kilogram, zona 2 Rp11.500 per kilogram, dan zona 3 Rp11.800 per kilogram.

Menteri Pertanian mengantisipasi cuaca ekstrem dengan menerapkan pompanisasi air untuk menghadapi dampak perubahan iklim, terutama gejala El Nino.

Baca Juga: Mengubah Sampah Jadi Rupiah: Inovasi TPS 3R Jakarta Selatan

Program ini melibatkan pompanisasi sungai di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa, serta optimalisasi lahan untuk menjaga produksi pertanian.

Pada 2017, 2018, dan 2020, Indonesia berhasil mencapai swasembada pangan meskipun menghadapi tantangan cuaca ekstrem, Covid-19, dan krisis global.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, berharap untuk beralih dari swasembada menjadi ekspor pangan ke dunia.

Peran sektor pertanian pada 2024 mencakup kontribusi 12,4% terhadap PDB dan jumlah usaha pertanian perorangan sebanyak 29.342.202 unit.

Baca Juga: Indahnya Toleransi dari Ujung Negeri, Natuna Jadi Contoh

Kementerian Pertanian memiliki rencana strategis dengan melibatkan program pertanian berkelanjutan dan bantuan beras 10 kilogram.

Tahun 2024 menjadi titik krusial bagi sektor pertanian Indonesia, menuntut perhatian khusus dari pemerintahyang  Fokus utamanya termasuk ketahanan pangan, peningkatan kesejahteraan petani, adaptasi terhadap perubahan lingkungan, dan pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

Dengan strategi yang kokoh dan perhatian khusus, pemerintah optimistis dapat menjaga pasokan beras aman, mendukung pertumbuhan sektor pertanian, dan mewujudkan pertanian yang berkelanjutan di Indonesia.***

Editor: Otang Fharyana

Sumber: indonesia.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler