SABACIREBON - Proyeksi ekonomi Indonesia di tahun ini tetap solid, dengan pemerintah optimistis mencapai pertumbuhan 5,2 persen di 2024.
Pasca-hajatan demokrasi, fokus kembali pada pembangunan negeri dengan sejumlah program prioritas yang membutuhkan aksi bersama.
Kendati optimis, terdapat riak ombak di lingkungan geopolitik dan risiko seperti tekanan inflasi, suku bunga global, serta proteksionisme yang dapat memengaruhi ekspor.
Baca Juga: Antisipasi Kenaikan Harga Pangan di Momen Ramadan dan Idulfitri 1445 H
World Bank dan IMF memperkirakan pertumbuhan global, sementara Kepala Ekonom PT Bank Mandiri proyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 5,15 persen di 2025.
Tantangan pada 2025 melibatkan dampak perang dagang AS-Tiongkok, pelambatan ekonomi Tiongkok, dan penurunan harga komoditas.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono menyatakan tetap optimis terhadap proyeksi 2024 dan 2025, target pertumbuhan mencapai 5,3-5,6 persen.
Baca Juga: Menjaga Pasokan Beras Aman: Strategi dan Perhatian Khusus Pemerintah di Tahun 2024
Pemerintah juga optimis mengenai inflasi yang terkendali, menargetkan di bawah 2,80 persen hingga akhir 2024 dan 2,5±1 persen di 2025.
Strategi besar kebijakan melibatkan revitalisasi mesin konvensional dan pembangunan mesin pertumbuhan ekonomi baru.
Susiwijono menekankan pentingnya membangun ketahanan sosial dan pemberdayaan, termasuk perlindungan sosial, pembiayaan mikro, dan padat karya tunai.
Baca Juga: Strategi Efektif Penanggulangan Tuberkulosis (TB) di Indonesia
Dalam pembandingan dengan 2014-2015, indikator ekonomi makro Indonesia menunjukkan capaian yang baik di tahun 2024, dengan ekspansi yang signifikan.
Optimisme tinggi terhadap ekonomi Indonesia di 2024 dan 2025 didukung oleh kebijakan penguatan infrastruktur, daya saing, industrialisasi, digitalisasi, dan transisi energi berkelanjutan.
Pemerintah yakin bahwa dengan stabilitas politik dan indikator makro yang baik, ekonomi Indonesia dapat mencapai pertumbuhan yang lebih baik di masa mendatang.***