"Ada banyak teriakan dan orang-orang berlarian, yang merupakan aktivitas, yang akan membuat orang bernapas lebih dalam dan menghembuskan napas lebih banyak," kata Schaffner.
Baca Juga: Konflik Perbatasan India-Tiongkok Kian Memanas, Donald Trump Turut Campur Tangan
Kemudian ditemukan artikel yang menjelaskan mengenai kenaikan Kasus covid-19 di Amerika Serikat setelah unjuk rasa berlangsung.
Adalah artikel berjudul "Have nationwide protests led to a spike in US coronavirus cases?" yang dimuat situs aljazeera.com pada 10 Juni 2020 lalu.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa lebih dari sepertiga dari 50 negara bagian Amerika Serikat mengalami peningkatan infeksi harian.
Baca Juga: Undang Gelak Tawa, Aktor Lee Min Ho Kesulitan Tiup Lilin Ulang Tahun
Satu di antaranya kota Los Angeles. Terjadi lonjakan kasus dalam kurun waktu 26 Mei hingga 9 Juni 2020 sebanyak 18.100.
Dengan demikian klaim yang menyebut bahwa tidak ada warga AS yang tertular Covid-19 karena unjuk rasa ternyata tidak akurat.
Sejumlah kota-kota di Amerika Serikat masih mengalami peningkatan jumlah kasus Covid-19 setelah aksi unjuk rasa besar-besaran.***