Para pejabat kesehatan Sri Lanka mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa asafoetida dapat secara definitif melindungi orang dari tertular virus corona baru.
Para ahli juga telah mendesak masyarakat untuk mengikuti pedoman keselamatan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan untuk meminimalkan risiko.
Baca Juga: Penghinaan Bagi Prajurit Tiongkok, Xi Jinping Takkan Laporkan Jumlah Korban Tewas di Lembah Galwan
"Sama sekali tidak ada dasar untuk klaim bahwa berbagai ramuan seperti perumkaayam dapat berfungsi sebagai penghalang pelindung terhadap penyebaran coronavirus," Dr. Ashan Pathirana, seorang pendaftar di Biro Promosi Kesehatan milik pemerintah Sri Lanka, mengatakan kepada AFP melalui telepon pada Januari 30, 2020.
"Kami mendesak masyarakat untuk merujuk pada daftar tindakan pencegahan yang disebarluaskan oleh lembaga medis dan kesehatan nasional untuk mengikuti, untuk meminimalkan risiko tertular virus corona," tambahnya.
Kementerian Kesehatan Sri Lanka mengeluarkan pedoman ini segera setelah wabah Covid-19 menyebar.
Baca Juga: Ketegangan di Lembah Galwan Membara, Tubuh Tentara India Ditemukan Telah Dimutilasi
LPA Karunathilake, seorang dosen senior obat-obatan asli di Universitas Colombo, juga mengatakan kepada AFP bahwa "tidak ada kebenaran" dalam klaim asafoetida.
“Ini klaim yang sepenuhnya salah. Pengobatan Ayurvedic tidak bergantung pada perawatan tunggal yang berlaku untuk semua, perawatan kami ditujukan untuk solusi holistik yang disesuaikan untuk setiap pasien. Jadi dos dan larangan tidak akan jauh berbeda dari orang ke orang, "katanya melalui telepon pada 30 Januari 2020.
Baca Juga: Dinilai Tak Independen Lagi Usai Dekati Tiongkok, Uni Eropa Gandeng AS Bermaksud Rombak Struktur WHO