Hoaks atau Fakta: Benarkah Scan QR Code di Mal Digunakan untuk Melacak Pengunjung Positif Covid-19?

- 18 Juni 2020, 07:30 WIB
HOAKS - Fungsi dari Scan QR Code sebelum memasuki mal bertujuan untuk melakukan pelacakan pengunjung jika terjadi kasus Covid-19.*
HOAKS - Fungsi dari Scan QR Code sebelum memasuki mal bertujuan untuk melakukan pelacakan pengunjung jika terjadi kasus Covid-19.* //Turn Back Hoax MAFINDO

"Yang jelas QR code ini bukan alat untuk contact tracing Covid-19," kata Ellen.

Baca Juga: Belum Dikonfirmasi, Intelijen AS Sebut 35 Tentara Tiongkok Tewas Saat Konflik dengan India

Dilansir dari situs resmi Kominfo, senada dengan Ellen, Menanggapi isu tersebut Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Stefanus Ridwan menegaskan pesan berantai yang beredar itu merupakan kabar bohong yang menyesatkan alias hoaks.

Ia menghimbau semua pihak untuk tidak menelan mentah-mentah informasi yang keliru dan sekaligus mengingatkan masyarakat untuk senantiasa disiplin agar dapat menekan kasus COVID-19 supaya penyebaran virus tidak meluas lagi.

Baca Juga: Jalani Masa New Normal, PT KAI DAOP 3 Cirebon Baru Operasikan 7 Persen Kereta Api

Kemudian Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia menyatakan QR code (scan barcode) sebelum memasuki pusat perbelanjaan atau mal bukanlah untuk melacak kasus Covid-19.

Dia menyebut QR tersebut guna mempermudahkan pengelolaan mal untuk menghitung jumlah pengunjung yang datang. Sebab jumlah pengunjung harus dibatasi atau tidak boleh lebih dari 50 persen.

Baca Juga: Konfrontasi Fisik Disertai Kekerasan, 20 Tentara India Tewas dalam Bentrokan dengan Pasukan Tiongkok

"Sebagian mal ada yang melakukan modifikasi dengan sistem QR code, di mana tujuannya untuk people counting sehingga sesuai protokol kesehatan akan bisa diketahui secara langsung jumlah pengunjung," kata Cucu saat dihubungi, Senin, 15 Juni 2020.

Dengan demikian klaim yang menyebutkan bahwa fungsi dari scan QR Code sebelum memasuki mal bertujuan untuk melakukan pelacakan pengunjung jika terjadi kasus Covid-19 adalah keliru.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kominfo Turn Back Hoax


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah